bakabar.com, JAKARTA - Bom di Sibolga, Sumatera Utara dipastikan tak ada kaitannya dengan Pemiihan Presiden (Pilpres) 17 April 2019 mendatang. Hal itu dikemukakan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Mulai pengungkapan teroris yang ada di Lampung, hingga bom Sibolga nggak ada kaitannya dengan Pilpres,” kata Jokowi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Baca Juga:Istri Terduga Teroris Ledakan Bom di Sibolga
Pihaknya mengapresiasi kerja keras Polri, terutama Densus 88 yang telah membuka dan menangkap jaringan teroris, baik yang ada di Sibolga, Lampung dan di tempat lain.
"Dari hasil pengembangan dari penangkapan yang di Lampung, kita lihat memang barangnya berupa bom itu ada,” imbuhnya seperti ditulis detikcom.
Jokowi berharap Polri dapat mengembangkan dan menangkap jaringan teroris lainnya. Sebab, tekannya, teroris berbahaya bagi keamanan negara ini.
Baca Juga:Kapolri: Terduga Teroris di Sibolga Berafiliasi ISIS
Atas dasar itu dia berkeinginan Indonesia bebas dari teroris. "Keberadaan teroris berbahaya bagi negara ini, keamanan negara kita," tekannya. Makanya Jokowi meminta ada sebuah tindakan yang tegas terus tanpa henti, segera Indonesia bisa normal,” tuturnya.
Sisi lain, Jokowi mengaku prihatin ada masyarakat dan aparat yang menjadi korban bom di Sibolga.”Kita juga ikut prihatin rupanya ada masyarakat maupun dari aparat kare imbas bom yang meledak kemarin,” ucapnya.
Baca Juga:Bom di Sibolga, Polisi Belum Berani Masuk Rumah Abu Hamzah
Sebelumnya, polisi meledakkan (disposal) benda diduga bom milik terduga teroris di Sibolga. Ada dua lokasi yang didatangi polisi pasca-penangkapan terduga teroris Husain alias Abu Hamzah dan dua orang lainnya.
“Sekitar pukul 08.00-09.00 WIB, ada benda-benda yang diduga bom dilakukan penetrasi dan dijinakkan dengan cara diledakkan oleh tim Gegana Brimob,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Rabu (13/3).
Baca Juga:Ledakan di Sibolga Sumut Berasal dari Bom di Rumah Teroris
Editor: Syarif
