bakabar.com, PURUK CAHU – Warga Nahdlatul Ulama (NU) dihadapkan dengan tahun politik. Dimana salah satu Cawapresnya adalah berasal dari kyai NU yang ikut berlaga. Tetapi bagi warga NU menjaga marwah adalah sebagai salah satu tujuan.
NU memang tak boleh berpolitik. Tetapi warga Nahdliyin wajib menjaga marwah kyai atau ulama NU.
Hal itu disampaikan oleh Ketua PWNU Kalteng HM Wahyudi F Dirun pada kegiatan Konferensi Cabang (Konfercab) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) ke-IV 2019 di aula pertemuan Komplek Masjid Agung Al-Istiqlal, Puruk Cahu, Kamis (14/2/2019).
“Bagi NU Pilpres tahun ini tentu adalah hal yang sangat luar biasa, karena bagi kami ini adalah sebuah pertarungan ideologi dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita sama-sama tahu bahwa ada sekelompok yang tidak mengerti bagaimana perjuangan negara ini dengan mencoba menggerogoti bangsa ini dengan ideologi yang begitu entengnya menyebutkan khilafah,” katanya.
Hal ini yang ditentang. Sebab bagi NU rasa tawasuth, tawazun, toleran dan moderat adalah salah satu tujuan utama untuk menjaga NKRI ini. Karena itu, NU akan terus berjuang untuk menjaga NKRI itu semua tetap utuh.
Kemudian hal lain, lailatul nazima ini diharapkan terus dipertahankan, karena disinilah tradisi NU akan terus digelorakan untuk mengawal pembangunan di Kabupaten Murung Raya ini.
“Apalagi bila sudah mendekati pemilu legislatif, hal ini peran NU harus lebih baik lagi untuk memilih calon-calon legislatif. Untuk itu kami bangga karena PCNU Murung Raya mampu mengawalnya dengan baik di bawah kepemimpinan Ansorudin,” ungkap HM Wahyudi F Dirun yang juga Ketua Tanfidziyah PWNU Kalteng.
Ia berharap, kepada Majelis Wakil Cabang yang memiliki hak suara supaya benar-benar berdiskusi atau bermusyawarah bahwa NU Mura ini perlu pengawalan lebih baik lagi kedepan. “Oleh karena itu, kualitas konfercab NU Mura pada hari ini sangat dibutuhkan,” pungkasnya.
Editor: Aprianoor
