bakabar.com, BATULICIN – Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) pada awal 2019 mencapai 60 kasus. Dari puluhan kasus tersebut, Kecamatan Simpang Empat menyumbang kasus DBD terbanyak dengan 21 kasus diikuti Kecamatan Satui dengan 14 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Tanbu, H Damrah, mengatakan dibanding Januari, penderita DBD pada Februari cenderung menurun. Namun, karena data resmi belum diterima dari petugas di lapangan, ia belum bisa menyampaikan data penderita DBD pada Februari.
“Itu data Januari. Kalau Februari laporannya belum kita terima, karena masih dikumpulkan dari rumah sakit dan puskesmas,” ujar H Damrah, kepada bakabar.com, Rabu (20/2/2019).
Terkait penyebaran DBD itu, Damrah tetap mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai keberadaan nyamuk aedes aegypty dengan cara membersihkan tempat yang berpotensi jadi sarang nyamuk.
Baca Juga:Wanita dan Anak-anak Rentan Terkena DBD
Ia juga mengajak masyarakat agar mau bergotong royong membersihkan lingkungan. Dinas Kesehatan Tanbu, kata dia, juga terus memantau wilayah yang memiliki catatan penderita DBD tinggi.
Tindakan fogging juga masih dilakukan. Damrah menjelaskan, tindakan fogging dijalankan setelah ada kasus DBD di suatu tempat. Setelah ditemukan kasus, pihaknya akan melakukan survei lokasi. Jika di lokasi tersebut ditemukan penderita DBD dan ditemukan jentik nyamuk, tindakan fogging akan dijalankan.
“Besok kita masih akan fogging di Satui,” katanya.
Ia menambahkan, aedes aegypty adalah jenis nyamuk elite yang tidak mau berkembang biak di air yang tidak berhubungan langsung dengan tanah. Jenis nyamuk tersebut berkembang di tempat seperti pot bunga, tong air yang tidak tertutup, kaleng bekas, dan ban bekas.
Baca Juga:Catat, Tiga Kecamatan di Tanah Bumbu Ini Rawan DBD
Reporter: Puja Mandela
Editor: Syarif