bakabar.com, SAMPIT – Buaya di Sungai Mentaya Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, kembali mengganas. Seorang warga Dusun Seranggas Desa Lempuyang Kecamatan Teluk Sampit bernama Julhaidir (41) diterkam hingga putus tangannya.
“Kejadian itu memang benar terjadi. Korban sudah dilarikan ke rumah sakit. Kami sangat berharap ini menjadi perhatian pemerintah agar bisa ditanggulangi,” kata Yansyah, salah seorang warga di Sampit, seperti dilansir Antara, Jumat (1/2) malam.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB saat korban mandi di Sungai Seranggas yang merupakan anak Sungai Mentaya wilayah RT 09 Desa Lempuyang. Saat itu korban mandi seperti biasanya, meski hari mulai gelap.
Buaya berukuran besar itu diduga sudah berada di sekitar lanting tempat korban mandi, sementara korban tidak menyadarinya. Tanpa diduga, saat tangan korban diulurkan ke sungai untuk mengambil air, tiba-tiba buaya besar muncul dan langsung menerkam tangan kiri korban.
Satwa ganas itu menarik korban hingga tubuh korban terseret ke dalam sungai. Korban berusaha sekuat tenaga melepaskan diri dari gigitan buaya yang belum diketahui jenisnya itu.
Baca Juga:Muara Teweh Digoyang Gempa 3.5 Magnitude, Kedalaman 10 Km
Kuatnya gigitan buaya membuat tangan kiri korban hingga bagian siku, putus diterkam buaya. Tapi saat itulah korban dengan kemampuan yang tersisa berenang hingga berhasil muncul ke permukaan sungai.
Korban berteriak meminta pertolongan dan warga pun berdatangan. Warga bergegas mengeluarkan korban dari dalam sungai sebelum buaya ganas itu muncul lagi.
Warga langsung mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Pratama Samuda. Informasinya, korban akan dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapatan penanganan lebih intensif.
Komandan Pos Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah di Sampit, Muriansyah saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi terkait kejadian itu. Ini merupakan kejadian pertama serangan buaya terhadap manusia pada 2019 ini.
Muriansyah mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat berada di sungai. Masyarakat diminta menghindari beraktivitas di sungai saat hari mulai atau sudah gelap karena itu merupakan saat sangat rawan kemunculan buaya.
Hampir setiap tahun terjadi serangan buaya terhadap manusia di Sungai Mentaya. BKSDA sudah sejak lama memasang papan pengumuman untuk mengingatkan masyarakat mewaspadai serangan buaya karena di wilayah itu terdapat habitat buaya, diperkirakan di kawasan Pulau Lepeh yang terletak di tengah Sungai Mentaya.
Baca Juga:Ini Penjelasan BMKG Terkait Gempa Muara Teweh dan Sekitarnya
Editor: Aprianoor