bakabar.com, BANJARMASIN - Money politics atau politik uang seakan ditunggu-tunggu masyarakat pada setiap moment pesta demokrasi. Tak terkecuali Pemilu 17 April 2019 mendatang, untuk menentukan sikap kemungkinan pemilih masih diiming-imingi duit.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalimantan Selatan, Adi Santoso mewanti-wanti kemungkinan tersebut. Ia pun menawarkan pemilih untuk menolak politik uang.
"Politik dengan cara itu berdampak hingga bisa memecahbelahkan kesatuan kita sebagai anak bangsa," ujarnya dalam acara Sosialisasi Pemilu Bagi Wartawan di Hotel Aria Barito, Kamis (14/2/2019).
Untuk mensukseskan pesta demokrasi pemilihan calon legislatif, DPR RI, provinsi, kabupaten/kota, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Pemilihan Presiden (Pilpres) itu, pihaknya memberikan pengetahuan tentang pemilu.
Baca Juga:Kalsel Darurat Ekologis, Lingkungan Jadi Isu Pinggiran dalam Tahun Politik
Kegiatan yang akan diselenggarakan selama beberapa hari tersebut menyasar pemilih dari Aparatur Sipil Negara (ASN), pemula dan disabilitas.
“Pendidikan politik ini berperan penting sebagai media penyampaian konsep politik yang memiliki tujuan akhir untuk membuat pemilih menjadi lebih peka terhadap politik,” ungkap Adi Santoso selepas menghadiri kegiatan dengan narasumber Ketua KPU Kalsel, Sarmuji dan Bawaslu Kalsel, Erna Kasypiah, dan Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmi itu.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dimana rakyat dapat memilih pemimpin politik secara langsung baik lembaga perwakilan tingkat pusat maupun tingkat daerah.
Oleh karena itu, sebagai pemilih harus melakukan revolusi mental melalui gerakan Indonesia melayani, yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga:Garbi Kalsel Dilantik, Fahri Sebut Belum Saatnya Bahas Politik
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Syarif