bakabar.com, RANTAU – Warga Desa Banua Padang, Kecamatan Bungur, Kabupaten Tapin mengeluhkan terkait maraknya warung jablay di lingkungan daerah mereka.
Banyaknya warung jablay tersebut juga sangat meresahkan warga terutama ibu-ibu di Desa Banua Padang.
Abdi warga setempat, mengatakan ada sekitar empat sampai lima buah warung jablay atau warung malam yang posisinya berdekatan dengan rumah ibadah, yakni Masjid Al Ikhlas Desa Banua Padang.
"Nah ini kan merusak suasana dan desa kami tidak kondusif, bahkan adanya warung-warung itu menyebabkan terjadinya tindak kriminalitas di lingkungan setempat. Sehingga warga Desa Banua Padang beberapa waktu lalu melaporkan ini dalam forum rapat bersama kepala desa, Polsek Bungur dan koramil," katanya.
Baca Juga:PMI Berharap Zonasi Logistik Menyentuh Seluruh Wilayah Kalsel
Menurutnya juga, warung itu buka setelah salat isya dan tutup hingga pukul 02.00 sampai 03.00 Wita. Penjaga warungnya pun wanita bercelana pendek, takut kalau laki-laki di sini tergoda.
Sehingga, lanjutnya, Ibu-Ibu di Desa Banua Padang ini beberapa waktu lalu mendesak melalui rapat bersama kepala desa dan pihak Polsek Bungur untuk segera menutup warung jablay yang ada di desa mereka.
"Apalagi diketahui, penjaga warung malam atau orang sini menyebutnya dengan istilah warung jablay itu diketahui bukan warga Desa Banua Padang. Mereka pendatang semuanya dan berjualan di sini. Namun caranya ya itu mereka buka warung tengah malam dengan berapakaian minim," katanya.
Hal senada juga dikatakan Erni warga setempat lainnya, memang belum lama tadi ada pertemuan ibu-ibu rumah tangga bersama kepala desa dan Polsek Bungur.
"Surat pertemuannya pun lengkap dan resmi ada di Kepala Desa Banua Padang terkait desakan warga di sini, terutama kami kalangan ibu rumah tangga yang meminta untuk menutup warung jablay yang ada di lingkungan desa," katanya.
Baca Juga:Angkat 5 Isu Pelayanan Publik, Ormas akan 'Serbu' Pemko Banjarmasin
Reporter: Nasrullah
Editor: Aprianor