bakabar.com, JAKARTA – Hari ini film Dilan 1991 tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia. Cek acara nonton bareng (Nobar) nya.
Melalui akun Instagramnya, Max Pictures selaku rumah produksi yang menangani film tersebut mengajak penonton untuk Nobar. “Sudah siap Jumpa Cast #Dilan1991 di kotamu? Yuk dicatet baik baik tanggalnya,” tulis mereka.
Ada beberapa kota yang akan menggelar Nobar. Dimulai sejak hari ini hingga Minggu 10 Maret mendatang.
Untuk hari, ada empat tempat yang menggelar nobar. Seperti kota Jakarta, bisa mengunjungi CBD Ciledug, Lotte Cinema Fatmawati, Blok M Square dan Pejaten Village.
Selain Jakarta, ada pula kota besar lainnya; Bandung, Bekasi, Depok, Palembang, Manado, Bali, Mataram Lombok.
Sementara untuk Kalimantan, hanya di Kalimantan Barat yang menggelar nobar. Acara itu digelar di XX1 A Yani Pontianak, Selasa 5 Maret 2019.
Seperti diketahui, tahun lalu, film besutan Fajar Bustomi dan Pidi Baiq ini sukses meraup sekitar 6,3 juta penonton.
Masih berkutat di kisah cinta remaja antara Dilan dan Milea, Dilan 1991 menampilkan alur film yang dinamis selama sekitar 120 menit durasi film. Sebagai penulis skenario, film produksi Max Pictures ini kembali digarap Titien Wattimena dan Pidi Baiq.
Sang penulis Titien Wattimena mengaku tidak mendapat kendala saat menulis naskah Dilan 1991.
Menurut Titien, novel Dilan 1991 yang ditulis Pidi Baiq strukturnya sudah sangat filmis. Alhasil dia tidak sulit untuk mengadaptasinya.
Pemeran Milea, Vanesha mengatakan, Dilan 1991 memberi dia tantangan berbeda. Pasalnya, sebagai Milea di Dilan 1991, Vanesha harus cepat berganti emosi. Di awal film Milea terlihat bahagia, sedangkah di separuh akhir film, dia harus banyak menangis.
“Untuk menghadirkan emosi terutama adegan sedih, aku enggak mengingat kejadian sedih di hidup aku. Namun, aku pakai teknik bagaimana caranya masuk menjadi Milea. Aku harus merasakan apa itu yang Milea rasakan saat itu,” ungkap Vanesha dikutip cnnindonesia.
Jika dibandingkan dengan Dilan 1990, Dilan 1991 terlihat dikemas lebih matang. Baik dari segi cerita, gambar, dan akting para pemerannya, Dilan 1991 menawarkan sesuatu yang membuat penonton penasaran. Ensambel pemainnya juga terlihat makin solid. Hadirnya sejumlah pemain baru seperti Ence Bagus dan Bucek memberi bumbu komedi yang pas untuk keseluruhan cerita.
Bagi penonton yang belum membaca novelnya, Dilan 1991 akan meninggalkan kesan yang cukup menghibur. Sementara, pembaca novelnya akan puas karena Pidi mempertahankan cerita dari novel tanpa menambah atau mengurangi.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin
