bakabar.com, BATULICIN – Staf ahli Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Bidang Pendidikan, Hj. Himmatul Hasanah, menyoroti nasib guru honorer di Indonesia.
Ia mengatakan, dari kunjungannya ke berbagai daerah selama ini, ia baru mengetahui jumlah guru honorer yang menutupi kurangnya guru di daerah mencapai 50 persen.
“Ternyata guru honorer yang menutupi kekurangan guru mencapai 50 persen. Dan status mereka tidak jelas. Pendapatannya UMK saja tidak,” katanya, di Batulicin, Jumat (18/1/2019).
Oleh karena itu, ia mengatakan problem kekurangan guru benar-benar harus diperjuangkan. Kehadiran Apkasi, kata dia, salah satunya untuk memperjuangkan nasib guru honorer itu. Seperti diberitakan sebelumnya Apkasi juga mendukung program PPPK dari pemerintah pusat.
Baca Juga:Bertemu Menpan, Sekda Tanbu akan Bahas Ini
Di Bidang Pendidikan, misalnya, Apkasi pernah membuat majalah dengan headline “Gawat Darurat Guru” yang kualitasnya setara majalah Tempo.
Sejak dipimpin Mardani H Maming, ia merasa Apkasi makin leluasa untuk menyelesaikan berbagai problematika di dunia pendidikan. Dalam tiga tahun terakhir, Apkasi yang menaungi 415 kabupaten terus bergerak untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
“Posisi Apkasi ini sangat strategis. Jadi kita ingin terus memperjuangkan dan menyelesaikan masalah yang terjadi dunia pendidikan,” ujarnya.
Baca Juga:Baru di Era Mardani, Apkasi Punya Program Kunjungan ke Daerah
Reporter: Puja Mandela
Editor: Aprianoor