bakabar.com BANJARBARU – Terkait polemik dan keluhan jemaah umrah Banua soal Perekaman Biometrik retina mata dan sidik jari, Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Selatan mengaku belum punya solusi.
“Keluhan ini sudah banyak kami terima dari jemaah di Kalsel. Kalau kami tidak bisa berbuat banyak, hanya bisa melaporkan saja ke Kementerian Agama Pusat,” ungkap Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, Noor Fahmi kepada bakabar.com Kamis (3/1) siang.
Dia menjelaskan, belum ada alternatif dan solusi yang bisa pihaknya berikan. Kanwil Kemenag Kalsel juga sebenarnya juga sudah melakukan komunikasi. Dengan VFS Tasheel International, yang melakukan rekam biometrik di Kalimantan Selatan.
“Belum ada solusi, pihak sana masih menutup komunikasi dengan kami,” terangnya.
Fahmi mengaku, pihaknya masih menunggu keputusan dari Kementerian Agama RI, terkait perekaman Biometrik bagi jemaah di Kalsel ini.
Baca Juga: Arab Saudi Wajib-kan Rekam Jejak Biometrik, Penyelenggara Ibadah Haji dan Umroh Pasrah
“Semoga pusat bisa mencarikan solusi. Keluhan ini buka hanya terjadi Kalsel. Tapi datang hampir dari seluruh Provinsi lain di Indonesia,” bebernya.
Dia mengakui, banyaknya keluhan ini terkait lambannya pelayanan perekaman Biometrik yang dilakukan pihak VFS Tasheel International, di Kalimantan Selatan.
Selain antrian yang panjang dan pelayanan yang hampir memakan waktu rata empat jam. Lokasi perekaman juga dinilai-nya kurang memadai, karena kecilnya tempat perekaman.
Baca Juga:Layanan Rekam Jejak Biometrik Dikeluhkan, Calon Jemaah Haji dan Umrah: Lamban
Penulis: Zepi Al Ayubi
Editor: Muhammad Bulkini