bakabar.com, TANJUNGSELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menganggarkan sekira Rp 739 juta guna merealisasikan program dokter ‘terbang’.
Di 2019 ini, mereka akan menapaki 14 wilayah di Kaltara guna melayani program kesehatan kepada masyarakat di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK). Pelayanan kesehatan di sana akan melalui penyediaan dokter dan petugas medis.
"Saya minta program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat terus dilakukan. Seperti salah satunya program dokter terbang ini," kata Gubernur Kaltara Irianto Lambrie dikutip dalam laman resmi Pemprov Kaltara, Rabu 19 Januari 2019.
Irianto mengatakan, program ini sangat dirasa manfaatnya oleh masyarakat, sehingga diinstruksikan kepada OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkaitnya untuk melanjutkan.
Irianto dalam beberapa kali kesempatan mengungkapkan, program 'Dokter Terbang' merupakan bagian dari upaya Pemprov dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kaltara.
"Semua ini kita lakukan, karena kesehatan itu sangat penting. Jika masyarakat sehat, produktifitas meningkat, ekonomi juga naik. Kesehatan juga menjadi salah satu indikator penilaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), di mana IPM merupakan bagian dari wujud keberhasilan dalam pembangunan," terangnya.
Baca Juga:Nunukan, Satu-satunya Wakil Kaltara Raih Adipura
Seluruh masyarakat, tak terkecuali yang tinggal di daerah terpencil, kepulauan maupun perbatasan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pertimbangan itu menjadi tantangan tersendiri bagi Kaltara untuk menggagas program pemberian pelayanan kesehatan, melalui Dokter Terbang.
Sementara itu, mengawali program dokter terbang pada 2019 ini, Selasa (15/1) kemarin pelayanan kesehatan gratis di Sebatik, Nunukan dilakukan.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltara Usman mengatakan, dalam pelaksanaan pengobatan gratis ini, dari Dinkes Kaltara menurunkan tim yang terdiri dari dua dokter spesialis penyakit dalam, satu dokter spesialis anak, satu dokter spesialis kandungan dan dua apoteker. Termasuk beberapa perawat.
"Pengobatan gratis kepada warga Sebatik kita lakukan di Puskesmas Sungai Nyamuk yang berlokasi di Sebatik Timur dengan total pasien yang dilayani sebanyak 427 orang. Penanganan pasien dilakukan sesuai penyakit yang diderita. Sehingga obat yang diberikan itu tepat," kata Usman yang mendampingi Gubernur saat meninjau kegiatan pelayanan pengobatan gratis tersebut.
Sebagai informasi, tahun ini program dokter terbang untuk DTPK di wilayah Kaltara dialokasikan melalui APBD 2019, sebesar Rp 739 juta yang menapaki 14 daerah pelaksanaan. Karena secara umum pasien di 14 wilayah itu memiliki kesamaan penyakit yakni, hipertesis, dyspepsia, myalgia, chepalgya, gastritis, dermatitis, diare dan ISPA.
Adapun program ini sudah berjalan sejak 2014, dan realisasinya juga terus mengalami peningkatan. Berdasarkan informasi Dinkes Kaltara, pada 2018 sebanyak 2.677 pasien telah mendapatkan pelayanan kesehatan lewat program ini. Sementara di 2017, pasien yang ditangani sebanyak 1.872 orang atau mengalami peningkatan sebanyak 100 persen atau dua kali lipatnya.
Baca Juga:Penyertaan Modal Bank Kaltimtara Terus Naik
Editor: Fariz