bakabar.com, BANJARMASIN – Sebagian calon jemaah haji dan umroh mengeluhkan lambannya pelayanan dari VFS Tasheel International dalam melakukan rekam jejak biometric di Kalimantan Selatan.
Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi secara sepihak membuat regulasi baru terkait kewajiban calon jemaah melakukan rekam jejak biometrik sebelum berangkat ke tanah suci.
Berdasarkan pantauan bakabar.com, Rabu (2/1) di kantor VFS Tasheel International di Jalan Teluk Tiram Darat, Banjarmasin, sekitar puluhan calon jemaah umroh antre untuk melakukan perekaman jejak biometrik.
Salah seorang calon jemaah umroh dari Kabupaten Tapin, Khairil Anwar mengungkapkan bahwa sudah kurang lebih enam jam menunggu perekaman jejak biometrik.
Setelah sekian lama menunggu, dari pukul 09.00-15.00 Wita, Khairil baru dipanggil oleh panitia rekam jejak biometrik.
Khairil menegaskan, seharusnya pemerintah menyediakan lebih dari satu lokasi perekaman jejak biometrik, agar pelayanan lebih efisien.
“Yang jelas kita tak menunggu terlalu lama,” katanya kepada bakabar.com.
Baca Juga: Misteri "Tongkat" Soekarno Terkuak, Ternyata Ulama Ini yang Memberinya
Dia menyarankan agar kantor VFS Tasheel International berdekatan dengan kantor imigrasi agar akses lebih mudah.
Demi keberangkatan umroh pada 21 Januari 2019 mendatang, Khairil pun mesti rela mengeluarkan kocek senilai Rp117 Ribu perorangan untuk biaya perekaman jejak biometrik.
Selain perekaman jejak biometrik, VFS Tasheel International juga melakukan pemeriksaan terhadap mata calon jemaah umroh.
Sementara itu, jemaah umroh lain dari Kabupaten Tabalong, Amir mesti rela berangkat dari Tanjung pada kemarin sore.
Lantaran jarak tempuh Tabalong-Banjarmasin yang cukup memakan waktu di perjalanan. Amir harus menunggu di lokasi sekitar pukul 07.00-16.00 Wita.
Senada pendapat Khairil, Amir menilai pelayan dari VFS Tasheel International cukup lamban.
Dia pun menyarankan agar tempat perekaman jejak biometrik harus lebih dari satu lokasi. Bahkan, harus ada VFS Tasheel International pada setiap Kabupaten/kota di Kalimantan Selatan.
Terkait masalah itu, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan melalui Kepala Bidang Haji dan Umroh, Matnor masih belum bisa memberikan komentar terkait perihal tersebut.
“Ya, saya masih di asrama haji mas. Ada kegiatan disini. Entar ya mas,” katanya pada bakabar.com.
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Muhammad Bulkini