Tak Berkategori

60 Persen Varietas Kopi di Dunia Terancam Punah

apahabar.com, JAKARTA – Anda penikmat kopi, ternyata tiga dari lima jenis varietas kopi terancam punah karena perubahan…

Featured-Image
Ilustrasi biji kopi. Foto-net

bakabar.com, JAKARTA- Anda penikmat kopi, ternyata tiga dari lima jenis varietas kopi terancam punah karena perubahan iklim, kerusakan hutan dan paparan penyakit tanaman. Varietas kopi apa yang terancam punah?

DikabarkanJapan Today dan dikutip dari Detik.com, sebuah penelitian baru saja dirilis oleh sekelompok peneliti tentang kopi. Di dunia, setidaknya ada lebih dari dua milyar cangkir kopi dikonsumsi dalam sehari.

Tapi industri dengan keuntungan menjanjikan ini tampaknya harus menghadapi kenyataan pahit. Tanaman kopi saat ini harus berjuang melawan berbagai masalah termasuk perubahan iklim dan ancaman penyakit yang disebabkan oleh hama.

Para ilmuwan di Kew Royal Botanic Gardens di Inggris menggunakan teknik penelitian sistem komputerisasi terbaru. Dengan cara ini dapat dilihat prediksi tanaman kopi di masa depan. Setidaknya ada 124 varietas kopi yang tercatat sebagai tanaman yang terancam punah. Ini erat kaitannya dengan suhu bumi yang semankin menghangat.

Ada sekitar 75 spesies kopi yang terancam punah. Dari jumlah ini tercatat 13 spesies masuk dalam kategori sangat terancam punah, 40 spesies terancam punah dan 22 spesies rentan punah. Dari data ini termasuk di dalamnya jenis kopi arabika dan robusta.

“Secara keseluruhan, fakta bahwa risiko kepunahan di semua spesies kopi begitu tinggi, hampir 60 persen. Jumlah itu jauh di atas angka risiko kepunahan normal untuk tanaman,” kata Aaron Davis, kepala penelitian kopi di Kew.

Lebih lanjut Davis mengatakan saat ini memang sudah sulit menemukan beberapa spesies kopi yang masuk dalam kategori terancam punah. Spesies kopi ini biasanya tumbuh di daerah terbatas bahkan ada yang populasinya hanya tinggal seukuran lapangan sepak bola.

Untuk kopi jenis arabika saat ini ditanam secara konvensional. Tanaman kopi arabika liar saat ini hanya tumbuh di dua negara yakni Ethiopia dan Sudan Selatan.

“Ethiopia adalah rumah bagi kopi Arabika,” kata Tadesse Woldermariam Gole, peneliti senior untuk lingkungan, perubahan iklim, dan kopi di Forest Forum. “Mengingat pentingnya kopi Arabika untuk Ethiopia dan dunia, kita perlu melakukan langkah terbaik untuk memahami risiko yang dihadapi demi kelangsungan hidup tanaman kopi.”

Selain para pebisnis kopi, pihak pemerintah juga memegang peranan penting dalam menjamin keberlangsungan tumbuhan kopi ini. Pemerintah harus melestarikan dan meregenerasi hutan untuk membantu kopi liar dan pertanian tumbuh lebih mudah, kata tim di balik penelitian ini.

“Sebagai peminum kopi, Anda tidak perlu khawatir dalam jangka pendek,” katanya. “Apa yang kami katakan adalah bahwa dampak dalam jangka panjang jika kita tidak bertindak sekarang untuk melestarikan sumber daya utama kita tidak memiliki masa depan yang sangat cerah untuk pertanian kopi.”

Studi baru ini menemukan kopi stenophylla yang penuh teka-teki, yang dikenal sebagai kopi dataran tinggi Sierra Leone. Rasa kopi ini dikatakan melampaui rasa arabika. Kopi ini tidak lagi pernah terlihat di alam liar sejak 1954, semua tanaman menghilang dari perkebunan kopi.

Namun pada 2018 lalu para peneliti mengaku menemukan tanaman kopi ini setelah mendaki pegunungan. Jadi, daripada kopi nikmat terlanjur punah, sebaiknya menjaga ekosistemnya sejak kini.

Baca Juga:Resep Kue: Chewy Double Chocolate Cookies

Baca Juga:Persis Asli! Vegan Ini Bagikan Resep 'Telur Ceplok' Berbahan Labu dan Tepung Beras

Baca Juga:Resep Mie : Spicy Noodle Soup with Keecho

Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner