bakabar.com, JAKARTA – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menerjunkan ratusan personel gabungan, menyusul erupsi gunung Krakatau dan kenaikan air laut di Selat Sunda.
Dipastikan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban terus dilakukan. Diduga masih ada korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan dan material yang dihanyutkan tsunami.
Dalam keterangan terakhir Basarnas, masih terdapat 30 orang hilang sampai saat ini. Dalam Rencana Operasi SAR hari ke-2 Basarnas menerjunkan 111 personel gabungan dari Kantor Basarnas Banten, Jakarta, Bandung, dan BSG.
Mereka dikerahkan untuk menyisir area pencarian wilayah di sektor I meliputi Pantai Cinangka, Sambolo, Carita, Labuan, dan sektor II meliputi Kecamatan Sumur dan Kecamatan Tanjung Lesung.
Dari Lampung, Basarnas menerjunkan sebanyak 40 personel. Mereka menyisir seputaran kecamatan Kalianda, Way Muli, dan Pantai Alau-Alau.
Baca Juga:Tsunami Selat Sunda, BNPB: 281 Tewas, 1.016 Luka-luka
Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut jumlah korban tewas akibat tsunami Selat Sunda bertambah menjadi 281 orang, atau naik dari jumlah hari pertama. Adapun, 1.016 lainnya mengalami luka-luka dan 57 orang masih dinyatakan hilang.
Update terbaru dihimpun Posko BNPB hingga Senin (24/12/2018) pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.
Malam tadi, diwartakan sebelumnya, Basarnas Banten mengerahkan pasukan elit guna evakuasi korban tsunami di pantai Selat Sunda. Sebanyak 10 personil Basarnas Special Group (BSG) dikerahkan menuju wilayah Banten untuk membantu proses evakuasi korban tsunami.
Pengerahan BSG dirasa perlu mengingat terbatasnya jumlah personil Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten. Sejumlah peralatan sar air dan ekstrikasi lengkap dibawa para personil BSG guna mengevakuasi korban.
Tidak hanya BSG, personel Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Bandung, dan Bengkulu ikut disiapsiagakan jika sewaktu-waktu diperlukan tambahan personil di lapangan.
Satu unit Helikopter Rescue (HR) Dauphin juga dikerahkan Basarnas untuk melakukan pencarian korban melalui udara.
Baca Juga:2.500 Korban Tsunami Mengungsi di Kantor Gubernur Lampung
Editor: Fariz Fadhillah