Tak Berkategori

Kaltim Urutan Ke-14 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

apahabar.com, SAMARINDA- Kalimantan Timur berada di urutan ke-14 sebagai provinsi tertinggi kasus kekerasan terhadap perempuan dan…

Featured-Image
Ilustrasi. Foto : sumbarsatu.com

bakabar.com, SAMARINDA- Kalimantan Timur berada di urutan ke-14 sebagai provinsi tertinggi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Grafik kasus kekerasan tertinggi saat ini masih menunjukkan Jawa Tengah merupakan daerah tertinggi kasus kekerasan dengan 1.467 kasus. Kaltim berada pada urutan ke-14 secara nasional dengan 317 kasus kekerasan

Sedangkan, grafik korban kekerasan di Indonesia saat ini masih menunjukkan Jawa Tengah merupakan daerah tertinggi dengan 1.527 korban. Menyusul Jawa Timur sebanyak 1.305 korban.

Kaltim sendiri menduduki peringkat 15 dengan 331 korban. Di peringkat terakhir, terdapat Maluku Utara dengan 31 korban.

Adapun grafik korban kekerasan di Kaltim, Samarinda menjadi kabupaten atau kota teratas dengan 125 korban. Menyusul Balikpapan 48 Korban, dan Kabupaten Mahakam Ulu berada di urutan terakhir terdapat satu korban.

“Proporsi korban kekerasan di Kaltim berdasarkan umur terbanyak pada usia 25-44 tahun capai 32 persen, usia 13-17 tahun capai 29 persen dan umur 6-12 sekitar 16 persen,” ungkap Halda Kepala Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Halda Arsyad dikutip dalam laman resmi Pemprov Kaltim.

Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) telah mengembangkan sistem aplikasi pencatatan dan pelaporan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Apklikasi itu dikembangkan melalui Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) sebagai upaya membentuk Satu Data Kekerasan Nasional.

Menurut dia, aplikasi itu dapat diakses semua unit layanan penanganan korban kekerasan perempuan dan anak di tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten dan kota secara up to date, real time dan akurat.

“Karenanya, guna mendukung program nasional itu maka perlu adanya kelembagaan data terpilah atau Forum Data Provinsi Kaltim,” katanya.

Salah satunya ujar Halda, Simfoni PPA menunjukkan kekerasan pada perempuan dan anak tertinggi berada pada masing-masing daerah.

Baca Juga :Pembukaan Porprov Kaltim VI Di Sangatta, Isran: Ini Yang Terbesar

Editor: Fariz F



Komentar
Banner
Banner