bakabar.com, BANJARMASIN - Pernah kecolongan tindakan asusila di lingkungannya, pengurus Masjid Raya Sabilal Muhtadin "menutup pagar" pada Senin (31/12) malam ini.
Masjid Raya Sabilal Muhtadin yang terletak di jantung Kota Banjarmasin sangat dekat dengan pusat keramaian pesta pergantian tahun, Siring Sungai Martapura.
Masjid Raya yang dikeliling pohon-pohon besar berdaun lebat itu tampak gelap di malam hari. Karena itu, Pengurus Masjid Raya tidak ingin kegelapan itu dimanfaatkan orang, sebagai tempat berbuat asusila. Sebagaimana yang pernah didapati beberapa tahun sebelumnya.
Baca Juga: Sediakan Rp59 Triliun, Organisasi di UEA Siap Bantu Masjid Dunia
Kepada bakabar.com, Ketua Umum Pengurus Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, H Darul Quthni mengungkapkan, akan menerapkan penutupan pagar pada malam menjelang pergantian tahun tepatnya pukul 22.00 Wita, Senin (31/12) malam ini.
“Sama seperti biasa, kita akan menutup beberapa pagar besar. Itu untuk menghindari tindakan asusila,” tegasnya.
Selain mengantisipasi tindakan asusila, H Darul Quthni juga menyebutkan alasan penutupan pagar itu sebagai pencegahan akan tindakan warga yang kurang sopan memperlakukan lingkungan tempat ibadat. Semisal, memarkir kendaraan di Masjid, tapi merayakan malam tahun baru di Siring Sungai.
“Bukannya melarang, tapi biasanya warga parkir di Mesjid, namun berjalan keluar untuk merayakan malam awal tahun,” ucapnya.
Namun, sambung H Darul Quthni, penutupan pagar tidak berlaku bagi masyarakat yang ingin beribadah di Masjid Raya Sabilal Muhtadin. Mereka dibolehkan mengisi peribadatan di dalam masjid, seperti menghadiri Tablig Akbar dan Khotmil Qur'an dalam menyambut awal tahun 2019.
Kendati demikian, H Darul Quthni mengimbau untuk masyarakat yang menjalankan ibadah agar menjaga ketertiban, keamanan, dan kebersihan selama melaksanakan kegiatan.
Baca Juga: Tajamnya Firasat Guru Husin Ali, Penerbangan Pesawat Ditunda
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Muhammad Bulkini