News

Pelayanan Gratis untuk Warga Kalsel, Sunatan Massal Sabilal Muhtadin Penuh Cerita

Ketua Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Muhammad Tambrin mengatakan sunatan massal ini merupakan pelayanan kepada masyarakat Kalsel.

Featured-Image
Tingkah lucu sejumlah anak peserta sunatan massal gratis yang diselenggarakan Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Kota Banjarmasin pada Sabtu (20/12/2025). Foto: Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN - Tingkah lucu sejumlah anak peserta sunatan massal gratis yang diselenggarakan Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Kota Banjarmasin pada Sabtu (20/12/2025).

Ada yang menangis histeris bahkan beberapa anak berontak. Padahal sebelumnya nampak siap, namun tegang menunggu giliran dan saat giliran tiba justru berontak dan menangis.

Meski menangis menahan sakit, anak langsung memeluk orangtuanya untuk meredakan ketenangan.

Ketua Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Muhammad Tambrin mengatakan sunatan massal ini merupakan pelayanan kepada masyarakat Kalsel. Sekitar 100 anak mengikuti sunatan massal ini.

Selain sunatan, Masjid Raya Sabilal Muhtadin juga melakukan pelayanan kesehatan gratis.

"Yang jelas ini melaksanakan sunah. Sunah yang diutamakan sesuai dengan sunah Nabi Ibrahim SAW," ujarnya.

Ia menerangkan jumlah peserta yang ikut sunatan massal ini lumayan banyak. Namun pihaknya tetap membatasi jumlah pendaftar.

"Kalau membuka lagi masih banyak, tetapi keterbatasan tempatnya lagi. Sambil kita melihat, kesiapan dari tim kesehatan," ucapnya.

Atas itulah, pihaknya berencana untuk menggelar sunatan massal ini selama 2 kali pada tahun depan.

"InsyaAllah ini adalah bentuk pelayanan dan partisipasi kita melayani masyarakat karena ini memang pelayanan gratis. Mudah-mudahan ini bermanfaat bagi masyarakat Kalsel," tuturnya.

Salah satu orang tua Muhammad Ridwan (32) menyampaikan pertama kali membawa anaknya Febrian Putra Pratama (7) untuk mengikuti sunatan massal. Febrian merupakan anak pertamanya.

"Pas liburan sekolah, jadi ada waktunya," ucapnya.

Menurutnya ada sedikit rasa khawatir saat melihat anak disunat dan kesakitan. Dirinya mengetahui sunatan massal ini dari Whatsapp (WA).

"Rasa tidak purun, pertama kali melihat kan," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner