Tak Berkategori

Harga Karet Anjlok, Petani Karet di Balangan Budidayakan Cabai

apahabar.com, BALANGAN – Harga getah yang tak kunjung membaik, membuat petani karet harus cari alternatif lain…

Featured-Image
Udin sedang memanen cabai tanamannya. Imam Taofiq

bakabar.com, BALANGAN – Harga getah yang tak kunjung membaik, membuat petani karet harus cari alternatif lain untuk menunjang perekonomian. Membudidayakan cabai salah satu alternatif itu.

Harga karet yang cuma Rp5.000/Kg, membuat para petani di Desa Sumber Agung, Balangan, memutar otak untuk membantu perekonomian keluarga.

Nurudin (42) salah satu petani karet di sana, memilih untuk membudidayakan cabai, di saat harga karet anjlok.

Lelaki kelahiran 5 Juni 1976 itu memilih cabai karena mempertimbangkan jangka panen yang cukup singkat sekitar 4-5 bulan saja. Selain itu, cabai juga bisa bertahan sampai satu tahun masa panen.

Udin -akrab dia disapa- mengungkapkan, untuk modal siap tanam ke media Rp500/bibit. Total tanaman Udin saat ini capai 3000 pohon.Untuk perawatan per-tanaman menghabiskan Rp3000 untuk pupuk dan lainnya. Jenis cabai yang dipilih udin; tiung tanjung lokaldan tiung rajuk (mutiara bumi).

Dijelaskan Udin, Harga jual berkisar 20.000 hingga 25.000/kg di pengepul. Namun untuk harga di eceran bisa sampai 30.000/Kg. Hingga saat ini udin telah berhasil memanen kurang lebih 2000 pohon, dan sudah menghasilkan 60-70 Kg.

“Allhamdulillah, hasilnya bisa buat bantu-bantu uang dapur, apalagi di musim hujan kaya gini, asal telaten saja lombok (cabai) ini masih bisa diandalkan,” ungkap Udin pada bakabar.com ketika disambangi di kebunnya, Desa Sumber Agung, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Jumat (07/12).

Reporter: Imam Taofiq

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner