bakabar.com, BANJARMASIN– Kalangan pelajar di tingkat sekolah dasar menjadi objek yang paling rentan terhadap kasus kekerasan perempuan dan anak di Kalsel.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kalsel mencatat, sepanjang 2018 terjadi kekerasan pada tingkat SD sebanyak 64 kasus.
Baca: Kekerasan Perempuan dan Anak di Kalsel Naik
“Tingkat kekerasan tertinggi berdasarkan pendidikan yaitu Sekolah Dasar dengan 64 kasus,” ucap Kepala DPPPA Kalsel Husnul Khatimah kepada bakabar.com.
Baca: Kaltim Urutan Ke-14 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan
Peringkat kedua disusul oleh Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 50 kasus, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 46 kasus, Perguruan Tinggi (PT) 29 kasus.
Baca: Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Kalsel Naik, Dewan: Kurang Sosialisasi
Kemudian, NA 15 kasus, tidak sekolah 14 kasus, Taman Kanak-Kanak 6 kasus dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 1 kasus.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) sebelumnya mencatat, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kalsel naik jika dibandingkan 2017.
Baca: Di Kalsel Usia 24-44 Tahun Rentan Kekerasan Perempuan dan Anak
Kasus kekerasan di 2018 cenderung meningkat dibanding 2017, dari 205 kasus menjadi 215 kasus.
Sebanyak 198 kasus tersebut sudah tertangani. Adapun sisanya masih dalam proses penanganan. Peningkatan kasus itu, menurut Husnul, berbanding lurus dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan terkait kasus kekerasan di sekitarnya.
Reporter : M.Robby
Editor : Fariz F