Ratusan orang tumpah ruah di Masjid Sultan Surianysah, Banjarmasin, Selasa (22/11) pagi. Mulai dari bayi hingga nenek nenek, seolah tak mau ketinggalan merayakan hari lahir Nabi Muhammad SAW itu.
bakabar.com, BANJARMASIN– Hari ini, umumnya masyarakat Banua larut dalam perayaan tradisi Baayun Maulid.Siti Khadijah balita berumur 5 hari, salah satunya. Iapaling muda yang ikut merayakan.
Dalam ayunan sang ibu, Khadijah terpantau tenang. Air mukanya menyiratkan ketenangan seiring irama selawat dilantunkan.
Keterlibatan Siti Khadijah tak terlepas dari kengototan sang ibu, Aida. Ia mengaku ingin anak keduanya merasakan tradisi khas yang digelardi provinsi tertua di Borneo tersebut.
“Kami ingin anak ini bisa menjadi mandiri saat dewasa nanti,” ucap warga Jalan Ahmad Yani, Kilometer 7, Komplek Mahligai itu.
Animo warga Banjarmasin membludak dalam acara tahunan itu. Ketua Harian Mesjid Sultan Suriansyah, Muhammad Noor Yasin mengatakan, sebenarnya membatasi jumlah peserta.
Kapasitas mesjid tertua di Banjarmasin itu tentu tak mampu jika ingin menampung semua warga Banjarmasin.
Baca juga:Baayun Maulid Tradisi Meninabobokan Anak dengan Shalawat
“Kemarin malam aja masih banyak yang ingin mendaftar, tapi kita tutup,” terangnya.
Ke depan, ia mengharapkan peran aktif dari Pemerintah Kota Banjarmasin dan Pemerintah Provinsi Kalsel untuk membantu mensukseskan acara tahunan ini.
Ya, pantauan media ini, antusias warga Banjarmasin dalam melestarikan tradisi Baayun Maulid masih cukup terjaga. Buktinya, hampir 5 ribu orang sudah mendaftarkan diri sebagai peserta.
Serupa di Masjid Sultan Suriansyah, pelaksanaan Baayun Maulid digelar hari ini di kawasan Masjid Al Mukarromah Desa Banu Halat Kabupaten Tapin, Selasa (20/11) turut dibanjiri manusia.
Hingga Senin (19/11) sore, peserta sudah mencapai 4794 orang. Dengan rincian, peserta dewasa 3.184 orang dan anak-anak 1.577 orang.
Baca juga:Baayun Maulid di Banua Halat Diikuti Hampir 5 Ribu Peserta
Reporter: Bahaudin: Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah