Kalsel

Zakaria, Pejuang Covid-19 di Tanah Laut Tutup Usia

apahabar.com, PELAIHARI – Kabar duka menyelimuti dunia keperawatan di Kabupaten Tanah Laut. Adalah Zakaria, Koordinator Perawat…

Featured-Image
Prosesi pemakaman Zakaria berlangsung di Kuburan Muslimin Pabahanan, disaksikan Bupati Tanah Laut, H Sukamta, dan anggota Gugus Tugas Covid-19 Covid-19, keluarga dekat, kerabat serta sahabat di Dinas Kesehatan maupun di Fasyansus. Sabtu (4/7) malam. Foto-Istimewa

bakabar.com, PELAIHARI – Kabar duka menyelimuti dunia keperawatan di Kabupaten Tanah Laut.

Adalah Zakaria, Koordinator Perawat pada Fasilitas Pelayanan Khusus (Fasyansus) Satgas Penanggulangan Covid -19 Tanah Laut.

Ayah dua anak itu mengembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (4/7) sekitar pukul 23.00 di RSUD Ulin Banjarmasin.

Zakaria sudah beberapa hari dirujuk dari RSUD Hadji Boejasin Pelaihari. Mendiang berdasarkan hasil laboratorium positif terpapar Covid-19.

Prosesi pemakaman Zakaria berlangsung di Kuburan Muslimin Pabahanan, disaksikan Bupati Tanah Laut, H Sukamta, dan anggota Gugus Tugas Covid-19 Covid-19, keluarga dekat, kerabat serta sahabat di Dinas Kesehatan maupun di Fasyansus.

Kepergian lelaki berusia 47 tahun tersebut hanya selisih 25 hari dengan sang ibu, Yahmini yang meninggal pada 13 Juni 2020 lalu.

Sebelum jatuh sakit mendiang sempat merawat ibundanya yang juga positif terpapar Covid-19.

Jasad mendiang Zakaria tiba di pemakaman sekitar pukul 02.30 dini hari. Sebelum dimakamkan jenazah sempat disalatkan warga dan kerabat.

Warga Kompleks Citra Berkat Permai Nomor 17 RT 04 B Jalan Dua Mas Putra, Pelaihari ini, dikenal sebagai sosok yang ramah dan murah senyum. Sehari-harinya ia bekerja di Dinas Kesehatan sebagai Kepala Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan.

Beberapa teman sesama petugas di Fasyansus, tampak terpukul dengan kepergian sosok yang dikenal ramah ini.

Amy Hasan, Koordinator Tenaga Medis, diwawancarai bakabar.com, masih tampak berduka.

"Mohon maaf tidak bisa bercerita," Amy sambil meminta izin pulang ke rumah seusai pemakaman.

Demikian halnya Hardi, teman mendiang Zakaria. “Saya tidak menyangka kalau dia akan pergi secepat itu untuk selamanya. Sebab ia sangat sehat,” katanya.

“Saya sering ke apotek almarhum, baik itu berobat dan ngobrol tentang kesehatan,” sambung Hardi.

Sementara Bupati Tala, H Sukamta, dengan suara parau mengungkapkan perasaan dukanya atas kepulangan mendiang Zakaria.

Sukamta berharap kepergian Zakaria menjadi yang terakhir dialami tenaga medis yang melayani pasien karantina di fasyansus.

"Almarhum garda terdepan penanggulangan Covid-19. Kami merasa sangat kehilangan dengan kepulangannya," ujarnya.

Sukamta menganggap mendiang merupakan pahlawan kemanusiaan bagi Tanah Laut.

Karena selama menangani pasien yang menjalani karantina, Zakaria dikenal tangkas, terlebih saat menyiapkan eks gedung RSUD Hadji Boejasin sebagai tempat karantina.

Sukamta mengingatkan kepada masyarakat Tala, untuk tidak menganggap remeh wabah Covid-19 ini.

"Masyarakat jangan sampai menganggap remeh masalah ini. Tolong masyarakat untuk mengikuti imbauan pemerintah, karena Corona merupakan masalah serius," pesan bupati.

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner