Sport

Wasit Fariq Hitaba Bicara Soal Polemik Timnas Israel di Piala Dunia U-20

Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 membuat heboh publlik. Wasit Fariq Hitaba, yang berlisensi FIFA, turut angkat bicara.

Featured-Image
Ilustrasi. Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN - Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 membuat heboh publlik. Wasit Fariq Hitaba, yang berlisensi FIFA, turut angkat bicara.

Fariq adalah salah satu wasit Indonesia berlisensi FIFA yang biasa memimpin pertandingan internasional di kawasan Asia Tenggara maupun Asia.

Menurutnya Indonesia selaku tuan rumah Piala Dunia U-20 tidak punya alasan untuk menolak kedatangan timnas Israel. Hal itu karena Israel adalah anggota FIFA dan berhak mengikuti semua turnamen di bawah bendera FIFA selama memenuhi syarat.

"Jadi harus dipahami dan dibedakan mana politik dan mana olahraga. Kalau urusan politik, sampai kapan pun Indonesia termasuk saya pasti akan mendukung kemerdekaan Palestina dari cengkeraman Israel. Tetapi, ini sepakbola. Jelas beda," kata Fariq dikutip dari detikSport, Rabu (22/3).

Fariq menambahkan jika Indonesia menolak kedatangan Israel, Indonesia bisa dikecam oleh FIFA dan oleh negara-negara lain karena tidak melaksanakan amanat. Bahkan, Indonesia bisa saja terkena sanksi pembekuan oleh FIFA.

Baca Juga: STY Ingin Timnas Dapat Lawan Mudah di Drawing Piala Dunia U-20

Wasit Fariq Hitaba. foto-net
Wasit Fariq Hitaba. foto-net

"Jika dibekukan, Piala Dunia U-20 tidak jadi berlangsung. Indonesia tidak bisa mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kalender FIFA. Artinya tidak ada sepakbola karena sepakbola itu propertinya FIFA. Sepakbola itu milik FIFA. Lalu, pemain, pelatih, wasit, ofisial, mau makan apa kalau tidak ada sepakbola," imbuhnya.

Fariq menambahkan jika Indonesia mau menolak atlet dari Israel atas dasar penjajahan dan kemanusiaan, maka Indonesia juga harus menolak atlet-atlet dari negara lain yang pernah dituduh melakukan penjajahan.

"Kalau Indonesia mau menuruti kelompok itu [yang menolak Israel], harusnya kita memboikot semua event olahraga yang diikuti misalnya oleh negara-negara yang pernah menjadi penjajah. Karena negara-negara itu penjajah tidak ada satu pun yang suci dari dosa terhadap kemanusiaan," kata Fariq.

Fariq pun berharap pemerintah tetap mendukung penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Sebab, semua sarana dan prasarana sudah disiapkan jauh-jauh hari dan tinggal kick-off saja.

"Jadi sayang kalau akhirnya tidak jadi. FIFA pun akan melihat dan menilai, sampai kapan pun Indonesia tidak akan pernah lagi dipilih untuk menjadi tuan rumah," tutupnya.

Baca Juga: Erick Thohir: Lapangan Piala Dunia U-20 Dipastikan Penuhi Standar FIFA

Editor


Komentar
Banner
Banner