bakabar.com, JAKARTA - Harga beras melonjak cukup signifikan di Asia. Ini merupakan salah satu imbas dari kebijakan India yang membatasi ekspor beras.
Kebijakan tersebut dilakukan pemerintah India sebagai sebuah upaya untuk mengamankan pasokan beras sekaligus meredakan harga beras dalam negeri.
Berdasarkan Indeks Food and Agriculture Organization (FAO), harga beras per Juli naik 2,8 persen menjadi 129,7 poin. Angka tersebut naik 19,7 persen dibandingkan tahun lalu.
FAO mencatat pembatasan ekspor beras India sangat mempengaruhi ketahanan pangan dunia. Pasalnya, India merupakan importir beras terbesar di dunia.
Baca Juga: Zona Merah Pangan Nasional, Harga Beras Kalsel-Teng Termahal
Mereka berkontribusi lebih dari 40 persen pengiriman global. Utamanya beras non-basmati yang notabene pangan pokok negara-negara di Asia dan Afrika.
Selain itu, kebijakan serupa pun dilakukan pemerintah Vietnam, mereka membatasi ekspor beras sebanyak 44 persen dari jumlah biasanya.
Meski begitu, Vietnam baru akan menerapkan kebijakan tersebut pada 2030. Kedua negara tersebut merupakan importir beras Indonesia dalam lima tahun terakhir.
Baca Juga: Zona Merah Pangan Nasional, Harga Beras Kalsel-Teng Termahal
Harga Beras Nasional
Sementara itu, merujuk data info harga pangan Nasional, rata-rata harga beras naik untuk kualitas super I sebesar 0,34 persen menjadi Rp14.950 per kg.
Kemudian beras kualitas medium II berada di angka Rp13.400 per kg, naik sebesar 0,37 persen. Untuk kualitas medium I melonjak 0,74 persen atau sebesar Rp13.650.
Kenaikan juga berlaku untuk beras kualitas bawah II naik 0,41 persen atau menjadi Rp12.100, serta kualitas bawah I 0,4 persen menjadi Rp12.500.