tanah bumbu

Warga Sarimulya Tanbu Dilatih Budidaya Nila Sistem Bioflok

apahabar.com, BATULICIN – Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu bekerja sama dengan Badan Riset dan Sumber Daya…

bakabar.com, BATULICIN - Dinas Perikanan Kabupaten Tanah Bumbu bekerja sama dengan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM-KP) Kementerian Kelautan dan Perikanan melaksanakan pelatihan optimalisasi teknologi bioflok ikan nila di Desa Sarimulya, Kecamatan Mantewe, Selasa (22/6).

Pelatihan bioflok ini ditujukan bagi para pembudidaya ikan air tawar yang ada di desa-desa wilayah Kecamatan Mantewe, dengan menghadirkan peneliti Prof. Dr. Ir. Estu Nugroho, M.Sc dari BRSDM-KP sebagai narasumber.

“Semoga pelatihan bisa berdampak banyak dan maksimal, sehingga lebih banyak lagi pembudidaya ikan air tawar yang menggunakan teknologi bioflok,” ucap Kepala Desa Sarimulya, Mukhlisin.

Mukhlisin mengatakan pelatihan budidaya ikan nila sistem bioflok ini baru pertama di desanya.

“Semoga nanti akan lebih banyak pembudidaya di Mantewe yang menggunakannya, hingga dapat memberi dampak ekonomi positif bagi masyarakat," harapnya.

Selain pelatihan, Mukhlisin juga meminta bantuan kepada pemerintah daerah agar ada program pembibitan indukan ikan.

“Agar para pembudidaya bisa memperoleh bibit ikan dengan mudah, karena selama ini sering ditemukan kendala tidak tersedianya bibit di pasaran saat memasuki waktu tebar bibit yang mengakibatkan target waktu panen ikan bergeser,” tukasnya.

Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Tanah Bumbu, Rahmat Prapto Udoyo, menginginkan antusias masyarakat terhadap pelatihan itu, karena seiring dengan visi misi Bupati dalam menciptakan masyarakat yang mandiri.

"Ini adalah kesempatan untuk mandiri. Kita harus bekerja, tidak boleh berleha-leha. Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional masih minus, tapi ekonomi Tanah Bumbu masih tetap tumbuh," ujarnya.

Pelatihan ini merupakan bagian dari kemandirian dalam membentuk ketahanan pangan. Karena sistem bioflok ini tidak memakan tempat serta ramah lingkungan, sehingga biaya yang diperlukan bisa ditekan.

"Tolong dimanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Tanyakan dengan narasumber hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan sistem bioflok ini," pintanya.

Rahmat juga mendorong dinas perikanan untuk terus membina para pembudidaya ikan air tawar, tidak hanya di Desa Sarimulya atau Kecamatan Mantewe, namun juga desa dan kecamatan lainnya.

“Ke depan nanti, pengembangan budidaya ikan air tawar mampu menyediakan tidak hanya ikan saja, namun hingga daging ikan dalam kemasan,” pungkasnya.

Komentar
Banner
Banner