Borneo Hits

Warga Mengeluhkan Jalan Rusak dan Berdebu di Datu Aling Rangda Malingkung Tapin

Warga yang melintasi Jalan Datu Aling, Kelurahan Rangda Malingkung, Kabupaten Tapin atau jalur bypass menuju lampu merah Kupang (Pasar Keraton) terus mengeluhka

Featured-Image
Kondisi jalan rusak di Datu Aling, Kelurahan Rangda Malingkung, Tapin atau jalur bypass menuju lampu merah Pasar Keraton Rantau. Foto: bakabar.com/Sandy

bakabar.com, RANTAU – Warga yang melintasi Jalan Datu Aling, Kelurahan Rangda Malingkung, Tapin, atau biasa disebut jalur bypass menuju lampu merah Kupang (Pasar Keraton), terus mengeluhkan kondisi jalan yang semakin memprihatinkan.

Jalan yang berlubang, berdebu, dan rusak parah ini tidak hanya mengganggu kenyamanan berkendara, tetapi juga membahayakan pengguna jalan.

Seorang warga setempat, Rizki Fadilah, menegaskan bahwa kondisi jalan semakin memburuk terutama saat musim kemarau. 

"Setiap hari kami harus melewati debu tebal yang sangat mengganggu pernapasan dan merusak kendaraan. Sedangkan kalau hujan, jalan berubah menjadi licin dan berlumpur," keluh Rizki, Minggu (9/3).

Jalan tersebut menjadi akses utama masyarakat dan kendaraan beberapa perusahaan. Banyak truk bermuatan berat, seperti angkutan pasir dan batu yang diduga mempercepat kerusakan jalan. 

Beberapa pengendara sepeda motor juga harus ekstra hati-hati agar tidak terjatuh, karena lubang cukup dalam di beberapa titik jalan.

Senada dengan kondisi, Ismail yang bekerja sebagai sopir angkutan mengungkapkan bahwa kerusakan jalan juga berdampak kepada efisiensi perjalanan.

"Kami harus mengurangi kecepatan, karena takut kendaraan rusak atau terjebak di lubang. Ini jelas memperlambat waktu tempuh dan merugikan kami sebagai pengemudi," beber Ismail.

Sementara Lurah Rangda Malingkung, Muhammad Fauzie, menjelaskan bahwa sudah mengusulkan perbaikan jalan tersebut sejak tiga tahun lalu. Namun hingga sekarang masih menunggu realisasi.

"Jalan tersebut memang menjadi akses utama masyarakat dan banyak dilewati kendaraan berat, seperti angkutan pasir dan batu, sehingga cepat mengalami kerusakan," jelasnya.

"Untuk sementara jalan akan diperbaiki dengan pengamparan batu split. Sementara pengaspalan telah diusulkan dalam anggaran tahun 2024-2025," tambahnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner