bakabar.com, RANTAU – Warga Desa Lokpaikat, Kecamatan Lokpaikat, Kabupaten Tapin kini kesulitan air bersih.
Keluhan itu disampaikan oleh warga Desa Lokpaikat, Budiman bersama lainnya.
Mereka menilai kesulitan air bersih lantaran proyek desa yang dianggap gagal menyediakan sarana air bersih di sana.
Di sisi lain, layanan PDAM masih belum menjangkau permukiman mereka.
Akibatnya sehari-hari mereka menggunakan air sumur bor dan sumur gali.
“Kalaunya musim kemarau di sini minim air bersih untuk di konsumsi. Air PDAM di sini tidak sampai bahkan ditarik pakai mesin air pun tidak sampai naik kerumah,” ujar Budiman.
Budiman bersama Arifin, Ashadi warga desa itu, juga mempertanyakan proyek desa terkait sarana air bersih yang diselenggarakan akhir tahun 2019 lalu, kini terhenti.
Ashadi yang rumahnya bersampingan dengan proyek milik desa itu mengaku tak pernah menikmati sarana umum itu.
Bahkan ia menjelaskan apabila proyek sumur itu dioperasikan seringkali sumur bor di rumahnya tak mengeluarkan air.
“Tanpa sepengetahuan kita (warga desa) yang jelas proyek itu sudah ditetapkan di sini,” ujar Ashadi.
Proyek senilai Rp87.500.000 itu sampai sekarang belum bisa dinikmati.
Terlihat terbengkalai dan belum sepenuhnya selesai.
Proyek itu direncanakan untuk mengaliri ratusan rumah warga di RT 6 dan 7 di Desa Lokpaikat.
Selang air untuk mengalirkan ke rumah warga pun masih belum terlihat, sementara kondisi tandon air 3.300 liter itu sudah berbercak tanah.
Warga memperlihatkan kondisi air dari sumur bor itu ke awak media, terlihat aliran air yang keluar pekat bercampur tanah sekaligus mengeluarkan bau pekatnya.
Bertandang ke rumah Kepala Desa, Zainudin mengatakan bahwa proyek itu masih jalan, namun masih menunggu pekerja sumur bor yang berjanji melanjutkan proyek sampai menemukan titik air bersih.
“Pekerja sumur bor itu berjanji sampai dapat titik air bersih, setelah sekilan bulan berjalan proyeknya terhenti,” ujar Zainuddin.
Kelanjutan dari pencarian titik air bersih itu dengan anggaran yang sudah diserahkan sebesar Rp50 juta itu akan diteruskan setelah pekerja sumur bor mendapatkan modal kembali untuk melanjutkan proyek.
“Rencana di bor kan mereka lagi, tapi menunggu mencari modal ujar mereka,” pungkas Zainudin.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin