bakabar.com, JAKARTA - Wapres Kiai Ma'ruf Amin sepertinya juga lupa ada jalan nasional yang hilang di Tanah Bumbu.
Wapres RI Kiai Ma'ruf Amin bakal bertolak ke Kalimantan Selatan, hari ini Senin (10/4). Sebelum itu, wapres akan berkunjung ke Makassar guna bertakziah ke rumah duka almarhum Muhammad Rapsel Ali.
Menggunakan pesawat kepresidenan Boeing 737-400 TNI AU, Ma'ruf Amin akan terbang ke Bandara Sjamsudin Noor, Kalsel, pukul 16.10. Diperkirakan wapres dan rombongan tiba di Banjarmasin pada pukul 17.25 WITA, lalu berangkat menuju hotel untuk istirahat.
Baca Juga: 6 Bulan Tragedi Km 171, Jalan Baru Masih Samar
Serupa Presiden Joko Widodo, wapres nyatanya tidak memiliki agenda meninjau jalan longsor di Km 171 Tanah Bumbu yang sudah tujuh bulan berselang belum tertangani.
Sampai saat ini jalan nasional penghubung Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan tersebut masih terputus. Hanya motor yang bisa melintasi Km 171. Sedang mobil, bus dan truk harus memutar ke jalan alternatif yang jaraknya mencapai 13 km.
"Belum ada agenda ke sana (Km 171)," ujar Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi saat dihubungi bakabar.com, Senin (10/4).
Informasi yang diterima bakabar.com, wapres akan salat tarawih di Masjid Agung Al-Munawarah, Banjarbaru. Kemudian, ia kembali ke hotel pada pukul 21.00 Wita untuk istirahat.
Baca Juga: Jokowi Tiba di Kalsel, Gak ke Km 171 Pak?
Hari berikutnya, Selasa 11 April, Ma'ruf Amin dijadwalkan meninjau Mal Pelayanan Publik Banjarbaru. Beranjak dari Banjarbaru, Ma'ruf Amin bakal menuju Banjarmasin ke wilayah kantor gubernur lama di Nol Kilometer untuk meninjau halal food dan pasar raya pada pukul 10.15 Wita.
Selanjutnya pada pukul 11.00 Wita, wapres akan menyaksikan pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDKS). Dari sana, Kiai Ma'ruf Amin bertolak ke Bandara Sjamsudin Noor menuju Bandara Halim Perdana Kusuma pada pukul 12.00 Wita.
Kuasa hukum korban Km 171, Agus Rismalianoor menduga ada pihak yang sengaja menutupi akses informasi ke istana terkait tragedi longsor ini.
"Ada oknum penguasa di daerah yang tidak mau 171 ini jadi sorotan di publik demi kepentingan usaha dan kepentingan bisnis," jelas Agus dihubungi terpisah.
Data Kementerian PUPR, jalan nasional Km 171 tergerus hingga putus imbas aktivitas pertambangan batu bara.
Sebanyak 23 kepala keluarga terpaksa mengungsi sampai hari ini. Tak cuma kehilangan rumah tinggal, mereka juga kehilangan mata pencaharian.
Agus memastikan para korban longsor Km 171 masih solid memperjuangkan hak mereka.
"Wait and see [melihat dan menunggu]. Mereka (korban) juga sadar dengan kekuatan mereka," jelas Agus.