bakabar.com, JAKARTA - Darahkubiru kembali menggelar Wall of Fades (WoF). Sebuah event tahunan yang menghadirkan edukasi dan eksibisi denim kepada para pengunjungnya.
Selain itu, Wall of Fades juga merupakan bentuk dukungan terhadap brand lokal dan UMKM untuk bisa berkembang dan lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia.
"Kalau dari Wall of Fades bagaimana kita bisa upscalling brand-brand yang bergabung di kita agar dapet spotlight lebih besar lagi di luar sana," kata CEO Darahkubiru, Panca Hidayat di Ice BSD, Tangerang, Jumat (24/11).
Baca Juga: Petani Milenial Manfaatkan Plasma Ozon, Jaga Kualitas Produk Pertanian
Panca meyakini pasar penjualan denim masih besar karena fungsinya sebagai barang harian. Namun, dia merasa denim lokal masih perlu ditingkatkan. Terlebih banyak produk brand lokal yang sebenarnya memiliki kualitas yang lebih bagus dari brand-brand yang ada di luar negeri.
"Tapi buat kita (Wall of Fades) sebagai pelakunya itu yang penting gimana caranya mengangkat denim lokalnya lagi," kata dia.
Tak hanya itu, dari event WoF tahun ini, Panca menargetkan nilai transaksi mencapai Rp2,5 miliar. Terlebih bisa mencapai target seperti ditahun 2019 yakni Rp3 miliar.
WoF tahun juga melibatkan sebanyak 46 brand lokal. Beberapa di antaranya, memiliki produk yang sudah masuk ke kancah internasional. Di antaranya seperti Hijack yang sudah punya toko Tokyo, lalu Old blue yang memiliki partnership dengan toko di Eropa & Amerika Serikat.
Baca Juga: Kinerja Ekspor Indonesia Dipengaruhi Perlambatan Ekonomi AS dan China
Selain itu, ada juga Pot Meets Pot (PMP) yang sudah tergabung ke Asos.com. Serta Nobrandedon (NBDN) Bonaai yang sudah ikut rutin pameran di Amsterdam dan Jepang, hingga Wingman yang sudah membuka tokonya di Cultizm.
Di samping itu eksibisi di event WoF ini lebih atraktif serta booth-booth menghadirkan interaktif seperti, ‘Centil Corener’. Ada juga Pojok Eksperimen yang berisi workshop sashiko, leather care, dan boro tie.
"Itu 50 persennya both lama, 50 persennya lagi baru bergabung," tandas dia