Nasional

Wajib Tahu! Rekomendasi WHO untuk Kehamilan saat Pandemi

apahabar.com, JAKARTA – Menjalani kehamilan di tengah pandemi corona (Covid-19) adalah sebuah hal yang tidak mudah….

Featured-Image
Ilustrasi ibu hamil. Foto-Istimewa

bakabar.com, JAKARTA – Menjalani kehamilan di tengah pandemi corona (Covid-19) adalah sebuah hal yang tidak mudah.

Selain harus menjaga kesehatan diri sendiri, ibu hamil juga perlu memikirkan kesehatan janin yang dikandung.

Ahli kesehatan ibu dan perinatal dari Oranisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Ozge Tuncalp mengatakan kehamilan di tengah pandemi adalah hal ‘memusingkan’.

Meski begitu, penting bagi setiap perempuan mengetahui hak-haknya saat hamil maupun melahirkan.

“Ibu hamil juga harus mengambil tindakan pencegahan yang sama untuk menghindari Covid-19 seperti orang lainnya. Anda bisa melindungi diri Anda dan keluarga agar tetap bersih seperti menjaga jarak dan selalu mencuci tangan, pakai masker, dan sering membuka jendela,” ujar dr Ozge dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (21/6).

Dia meminta ibu hamil mulai mempraktikkan etika pernapasan yang baik ketika batuk dan bersin. Bila memungkinkan sebaiknya melakukan vaksinasi Covid-19.

Para orangtua yang berencana punya bayi di masa pandemi juga harus memiliki banyak pertimbangan. Mengingat ada pembatasan dan protokol kesehatan yang ketat.

Mulailah dengan rutinitas yang baik seperti menjaga pola makan, olahraga ringan, menjaga tingkat stres untuk menjaga perencanaan kelahiran. Serta mengatur kesehatan mental bagi ibu hamil.

“Bentuk pesan dari WHO sangat jelas dalam hal ini. Perawatan kehamilan yang aman, perawatan bayi dan pasca melahirkan sangat penting untuk dijaga,” tutur Ozge.

Berikut adalah beberapa rekomendasi WHO untuk wanita hamil di masa pandemi:

Layanan Kesehatan Mumpuni

Ozge kembali menegaskan bahwa setiap perempuan dan bayi memiliki hak atas perawatan yang berkualitas tinggi. Untuk perawatan selama persalinan dan kehamilan, WHO membuat pedoman bahwa semua layanan baik di masa kehamilan, persalinan dan pascapersalinan.

Menurutnya sangat penting untuk menjaga agar semua ibu hamil dan bayi baru lahir, termasuk mereka yang dikonfirmasi atau diduga terinfeksi Covid, mendapatkan perawatan berkualitas tinggi yang tepat sebelum dan sesudah melahirkan.

Dapatkan Pengalaman Melahirkan yang Aman dan Berkualitas

Meski tenaga kesehatan sedang mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19, namun perlakuan hormat untuk wanita hamil tetap harus diutamakan. Pastikan memiliki pendamping pilihan yang tepat selama persalinan, berkomunikasi dengan tenaga medis terkait strategi dan mobilitas saat dalam posisi persalinan.

Setelah lahir, ibu dan bayi harus dapat tetap bersama-sama mempraktikkan kontak kulit,dan menyusui. Ini diiringi dengan tindak lanjut berupa pencegahan dan pengendalian seperti mengenakan masker untuk ibu dan seluruh petugas kesehatan, ruang dan peralatan higenis, serta fasilitas kesehatan yang memadai.

Rekomendasi bagi Wanita Hamil yang Terpapar Covid-19

Lebih lanjut, Ozge menyebut bahwa perempuan hamil belum ada bukti memiliki risiko tinggi terhadap Covid-19. Namun ketika wanita hamil tertular Covid-19 dan jika parah maka risiko ICU lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil dan berpotensi kelahiran prematur.

“Hamil bukanlah risiko tambahan untuk terkena Covid, tetapi kita juga tahu bahwa ibu hamil berisiko lebih tinggi terkena Covid berat maka hal itu berisiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi secara prematur,” kata Ozge.

Mintalah saran pada penyedia layanan kesehatan Anda tentang mengelola gejala umum Covid sehingga Anda dapat membuat keputusan yang tepat bersama. Kesiapan Anda sangatlah dibutuhkan untuk mengetahui gejala yang adaatau jika ada komplikasi lainnya.

“Yang penting tahu apa yang harus dilakukan jika Anda memiliki Covid dan jika Anda demam, batuk, sulit bernapas mencari perawatan medis sejak dini. Ini dapat meminimalkan risiko,” tambah ia.

Atur Jadwal ke Layanan Kesehatan

Memeriksakan ibu hamil ke layanan kesehatan adalah hal yang esensial, terutama di masa pandemi. Namun sangat perlu untuk memeriksakan kehamilan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan walau adanya .

“Pastikan bahwa setiap kontak yang Anda lewatkan untuk perawatan pemeriksaan kehamilan dan pasca kehamilan secara teratur agar dijadwalkan ulang,” papar ia.

Tetap Berikan ASI

Dalam beberapa kasus telah ditemukan bahwa virus aktif telah diidentifikasi dalam ASI dan adanya kasus bayi baru lahir terinfeksi.

Menurut Ozga belum ada bukti bahwa virus corona menyebar lewat ASI. Dengan demikian, untuk saat ini bayi boleh mendapat ASI meski ibu dinyatakan positif Covid-19.

“Penularan di dalam rahim atau selama kelahiran sangat jarang bahkan tidak ada. Jadi, ini penting untuk tetap melanjutkan menyusui. Dan sejauh yang kami tahu, bayi yang lahir dari wanita terinfeksi Covid secara umum tidak memiliki gejala yang tidak terlalu parah,” paparnya.



Komentar
Banner
Banner