Tak Berkategori

Wajar Padi Tak Bisa Tumbuh, Dewan Sebut Lahan HPS Bermasalah

apahabar.com, BANJARMASIN – Dijadikannya Desa Jejangkit Muara, Kabupaten Barito Kuala sebagai lokasi Peringatan Hari Pangan Sedunia…

Featured-Image
Debit air di Sungai Jejangkit, Desa Jejangkit, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala yang letaknya persis di samping lahan persawahan, meninggi akibat hujan saban hari. Foto-apahabar.com/Bahaudin

bakabar.com, BANJARMASIN – Dijadikannya Desa Jejangkit Muara, Kabupaten Barito Kuala sebagai lokasi Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) menandakan daerah itu punya potensi terpendam sebagai daerah lumbung padi terbesar di Kalsel.

Lima bulan berlalu, lahan HPS tak banyak mengalami perubahan. Rumput liar tampak meninggi di galengan petak sawah. Lahan padi yang diharap menghijau hanya terlihat petakan sawah yang tergenang air.

Baca Juga: Sawah Eks HPS 2018, Nasibmu Kini…

Bicara lahan yang tak bisa ditanami, Danu Ismadi Saderi menilai tanah di daerah Jejangkit memang bermasalah.

Bermasalah dalam artian ditanami padi karena mengandung Disulfida Besi (FeS2) atau mineral berwarna kekuningan dengan kilap logam cerah yang sering disebut Pirit

“Kemarin kan pernah saya bilang, kalau daerah itu bermasalah, sirkulasi arinya mesti ditata dengan baik,” kata anggota Komisi II DPRD Kalsel itu, kepada bakabar.com Senin (1/4).

Untuk mengatasi FeS2 atau Pirit, kata Danu, tanah tidak perlu dibalik. Karena kandungan pirit justru akan keluar. Mestinya hanya di air. Lalu buat sirkulasi air yang baik untuk mencuci kandungan pirit.

Untuk keberhasilan panen di lahan tersebut, eks Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, menyarankan perlu dilakukan beberapa tahapan. Di antaranya meningkatkan pH atau derajat keasaman air.

“Mungkin memerlukan tiga sampai empat kali tanam baru bisa menghilangkan kandungan Pirit,” ujarnya.

Diperkirakan dampak positif yang ditimbulkan justru untuk jangka panjang yang dapat dirasakan pasca tanah selesai diolah.

Melihat kondisi saat ini, Danu meminta lahan tersebut tetap digarap.

“Kita sudah bicara dengan Dirjen sarana Prasarana supaya lahan (HPS) itu tetap digarap. Dan kita menuntut supaya itu bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” katanya.

Dewan meminta Dinas Tanaman Pangam dan Hortikulturan tetap mengawal lahan tersebut, supaya bisa dimanfaatkan sebak-baiknya dari Petani.

Baca Juga:Penutupan Jembatan Alalak, Polisi Kerja Ekstra

Reporter: Rizal KhalqiEditor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner