bakabar.com, JAKARTA – Harga minyak goreng di sejumlah pasar tradisional di Kendari, Sulawesi Tenggara, meroket hingga tembus Rp70 ribu per liter.
Tanpa diragukan lagi, harga minyak goreng tersebut merupakan rekor tertinggi dalam beberapa tahun terakhir di Kendari.
“Ini sudah harga gila-gilaan dan aneh sekali. Selain penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, juga produk kelapa banyak ditemukan,” papar Kiki, seorang ibu rumah tangga di Kendari, seperti dilansir Antara, Kamis (10/3).
Selain berbanderol selangit, minyak goreng juga sulit dicari. Andaipun disediakan distributor, jumlah yang dijual terbatas dan harus mengantre hingga berjam-jam.
“Kami harus mengantre di sebuah gudang distributor untuk mendapatkan 2 liter minyak goreng. Itupun harus membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP),” imbuh Kiki.
Menanggapi kelangkaan minyak goreng, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setempat meminta masyarakat agar melapor, seandainya menemukan oknum distributor maupun agen minyak goreng yang melakukan penimbunan.
“Kami bersama instansi terkait terus melakukan pengawasan dan pemantauan harga minyak goreng ini,” sahut Siti Saleha, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng.
“Untuk mengurangi kelangkaan, kami juga akan melakukan operasi pasar yang digelar 15 Maret 2022. Apabila stok minyak goreng habis, kami akan langsung meminta kembali kepada distributor,” pungkasnya.
