bakabar.com, RANTAU - Video korban pembegalan yang disebut terjadi di jalan nasional di Margasari, Tapin, mendadak viral di sejumlah WhatsApp Group warga Kalimantan Selatan, Selasa (2/5).
Dalam video berdurasi 30 detik tersebut, terlihat seorang pria yang tergeletak bersimbah darah di rerumputan. Mengenakan kemeja warna putih, sesekali pria ini mengerang kesakitan, sembari berusaha membalikkan badan.
Lantas dalam pesan berantai yang ditulis menggunakan Bahasa Banjar, dituliskan bahwa pria itu merupakan korban pembegalan di Margasari, atau antaran Kecamatan Candi Laras Utara dan Candi Laras Selatan di Tapin.
"Gasan (untuk) pian-pian yang hendak melewati jalan Margasari malam untuk meurungkan niatnya. Karena hanyar (baru) aja jar kejadiannya nah begal di Margasari," demikian isi pesan berantai tersebut.
Ketika dikonfirmasi bakabar.com, Polres Tapin telah melakukan pemeriksaan dan memastikan video yang beredar itu hoaks.
"Setelah dilakukan pemeriksaan dan penggalian informasi dari warga ataupun kepala desa, tidak ditemukan kejadian tersebut," tegas Kapolres Tapin melalui Kasat Reskrim AKP Haris Wicaksono.
"Hingga sekarang kami tidak menerima laporan pembegalan di Margasari," imbuhnya.
Sementara berdasarkan penelusuran bakabar.com, pria dalam video dimaksud adalah korban perkelahian antarsaudara ipar berinisial BNR (40) dan JAU (27) di Lampung Utara, Lampung, 1 Mei 2022 lalu.
Akibat perkelahian itu, BNR meninggal dunial dan JAU mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam. Ironisnya duel maut ini dipicu pesan WhatsApp.
"Menyikapi video yang beredar, sekaligus kami mengimbau agar masyarakat lebih teliti dan selektif dalam menerima setiap informasi. Terlebih kalau sumber informasi tersebut tidak jelas," tambah Kasi Humas Polres Tapin AKP Agung Setiawan
"Oleh karena kejadian dalam video tidak terjadi di Tapin, masyarakat dan pengguna jalan di wilayah itu dapat melakukan aktivitas seperti biasa," pungkasnya.