Hot Borneo

Viral Video Dugaan Perampasan Oleh Emak-emak di Banjarmasin, Simak Komentar Si Perempuan Berhijab

apahabar.com, BANJARMASIN – Sedang viral sebuah video dan voice note melalui media sosial, tentang dugaan perampasan…

Featured-Image
Tangkapan layar dari kejadian dugaan perampasan yang dilakukan seorang emak-emak di lampu merah Jalan Teluk Tiram Banjarmasin. Foto: Tangkapan Layar

bakabar.com, BANJARMASIN – Sedang viral sebuah video dan voice note melalui media sosial, tentang dugaan perampasan yang dilakukan seorang emak-emak di Banjarmasin, Sabtu (24/9).

Dari video berdurasi 35 detik yang tersebar, terlihat seorang emak-emak mengenakan daster berwarna biru malam sedang berdiri di tengah jalan.

Emak-emak tersebut mencoba menarik tas milik seorang wanita yang mengenakan hijab, dress hitam dan celana jins biru, serta menaiki sepeda motor Honda Scoopy.

Pergumulan kedua wanita itu pun tak terhindarkan, sampai kemudian datang sejumlah pria melerai. Tak lama kemudian, emak-emak yang memakai daster meninggalkan tempat kejadian menggunakan sepeda motor Yamaha Mio GT.

Belakangan tersebar pula voice note seorang perempuan berdurasi 1 menit 36 detik dari si perekam video. Diketahui kejadian itu berlangsung di dekat traffic light Jalan Teluk Tiram Banjarmasin, Sabtu (24/9) pagi.

“Hati-hati lah bagian kam (kalian) berkendaraan. Tadi ada di simpang empat itu ada acil-acil (emak-emak). Acil-acil itu kisah teranjah atau meranjah (pura-pura tertabrak atau menabrak),” demikian isi voice note itu.

“Habis itu langsung merebut tas orang. Untung banyak lelakian (laki-laki) melerai. Imbah itu inya (emak-emak) langsung bukah (lari),” tambahnya.

Pembuat voice note yang mengendarai mobil, lantas mengikuti emak-emak itu sampai simpang tiga Masjid Sabilal Muhtadin.

“Kisah meranjah acil-acil pulang (dia pura-pura menabrak emak-emak lain) dari belakang. Acil itu berkendaraan sorangan (emak-emak itu berkendara sendirian), membawa tas jua (juga),” ceritanya.

“Yang diranjah itu bestop (yang ditabrak itu berhenti). Habis itu kupadahi (kubilangin) pian (anda) jangan bestop (jangan berhenti),” tambahnya.

“Acil-acil (ibu-ibu baju daster biru malam) itu sudah turun dari kendaraan. Handak (mau) merebut tas urang (orang) lagi pinanya (sepertinya). Tapi acilnya (ibu yang ditabrak) keburu tulak (pergi) langsung, setelah kukuciaki (kuteriaki) dari dalam mobil,” lanjutnya.

Masih dari voice note, emak-emak berdaster biru kembali berkendara, sampai akhirnya si perekam suara kehilangan jejak.

“Setelah berputar-putar kuumpati (kuikuti), berbelok sampai Kampung Melayu, akhirnya masuk ke dalam Sungai Miai. Kada wani (tidak berani) lagi aku meumpati (mengikuti),” tandasnya.

Berdasarkan penelusuran bakabar.com, perekam video dan voice note itu adalah seorang perempuan berinisial TA. Sementara wanita berhijab yang diduga menjadi korban pemerasan berinisial SHM.

Melalui penutusan SHM, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 10.15 Wita, setelah keluar dari salah kantor perusahaan pelayaran di Kelurahan Telawang, Banjarmasin Barat.

“Saya bbaru mengurus dokumen, kemudian mau kembali ke kantor di Jalan Ahmad Yani Kilometer 2. Sesampainya di traffic light, emak-emak berdaster berada di belakang saya,” papar SHM.

“Lantas emak-emak maju dan menghalangi motor saya seperti dalam video. Bahkan setelah lampu hijau, emak-emak itu tetap tidak mau ke pinggir, kemudian berjalan mendatangi dan mencoba mengambil cincin dan gelang saya,” imbuhnya.

Gagal merebut gelang dan cincin SHM, si emak-emak berdaster yang meresahkan itu menccoba mengalihkan target ke tas sandang.

“Saya kemudian berteriak minta tolong. Beruntung banyak orang-orang yang datang membantu memisahkan. Saya benar-benar syok dan harus berhenti sejenak untuk menenangkan diri,” beber SHM.

Kendati demikian, SHM tak mau memperpanjang permasalahan tersebut ke jalur hukum, sekalipun video perbuatan emak-emak berdaster sudah viral.

“Saya berpikir mungkin ibu itu sedang kepepet. Kasihan kalau kemudian harus berurusan dengan hukum. Apalagi kalau ibu itu memiliki anak,” tandas SHM.



Komentar
Banner
Banner