bakabar.com, BANJARMASIN – Beberapa waktu lalu, publik dihebohkan dengan kisah salah seorang netizen yang perutnya melilit usai kotoran pusarnya dibersihkan.
“Saya baru (tau) ternyata kotoran yang ada di pusar tidak boleh dibersihkan. Pantas saja perut saya (terasa) melilit karena membersihkannya sampai benar-benar bersih,” tulis akun @matchaarii di TikTok seperti dikutip bakabar.com pada Sabtu (19/3).
@matchaarii
Hingga kini, unggahan tersebut telah ditonton sebanyak 3,2 juta kali dan telah disukai oleh 175,6 ribu pengguna TikTok, juga menuai pro-kontra dari dari warganet.
“Saya membersihkan (pusar) tidak terjadi apa-apa, malah kalau kotor dan tidak dibersihkan perut saya jadi gatal, tapi kalau sudah dibersihkan hilang gatalnya,” komen @ca3***.
“Saya kira cuman saya saja yang merasa sakit kalau habis membersihkan pusar sampai benar-benar bersih, saya sampai ketakutan. Kalau tidak dibersihkan kadang rasanya seperti kotor,” kata @ana***.
Lantas, benarkah kotoran pusar tidak boleh dibersihkan?
“Justru sering terjadi infeksi di pusar karena tidak dibersihkan dengan baik,” kata Prof Ari Fahrial Syam, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dilansir dari Detik, pada Sabtu (19/3).
Diketahui, pusar berfungsi untuk mengatur kerja organ hati yang memecah senyawa bersifat racun di dalam tubuh. Mengatur kapasitas senyawa di hati agar seseorang tak keracunan, pusar juga memiliki fungsi penting untuk mengatur kerja lambung.
Dijelaskan Prof Ari, karena tali pusar ini masuk ke dalam, sering lembap dan mudah terjadi infeksi kalau tidak sering dibersihkan.
Lalu, bagaimana proses pembersihan pusar yang benar?
Prof Ari menyarankan untuk membersihkan pusar seperti menggunakan dengan lap, spons, atau secara langsung dengan jari saat mandi.
Beliau juga menyarankan untuk menggunakan sabun antiseptik dan air atau dengan larutan air garam.
Setelah selesai dibersihkan, pastikan pusar sudah kering sepenuhnya dan hindari pakaian yang ketat agar tidak pusar tidak mengalami iritasi.
Selain cara yang disarankan di atas, cara pembersihan lainnya, seperti krim atau pelembap, sangat tidak disarankan.
Krim atau pelembap tersebut dapat menyumbat pusar dan penyumbatan ini dapat meningkatkan bakteri atau jamur untuk tumbuh.