Gaya Hidup

Viral Kuliner Nasi Minyak di Surabaya, Warganet Debat Soal Bahaya Minyak Jelantah, Memang Apa Saja?

Baru-baru ini, sebuah warung nasi bebek kaki lima di kawasan Surabaya viral, setelah diunggah akun TikTok @tiktok_kulineran.Dalam video, kulineran gerobak ters

Featured-Image
Kuliner Nasi Minyak yang Viral. Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN - Baru-baru ini, sebuah warung nasi bebek kaki lima di kawasan Surabaya viral, setelah diunggah akun TikTok @tiktok_kulineran. Dalam video, kulineran gerobak tersebut tampak ramai diminati oeh para pelangan yang antre.

Menunya dinilai dan jadi favorit banyak orang karena, karena bumbu dan sambalnya disiram dengan minyak jelantah panas, yang membuat hidangan ini terasa semakin nikmat.

Inilah sebabnya, menu tersebut sering dikenal sebagai nasi minyak.

Tayangan itu juga memperlihatkan bagaimana si penjual berkali-kali menambahkan minyak panas bekas menggoreng ikan ke wadah berisi bumbu dan sambalnya.

"Tapi harus mimin akui sih minyak jelantah gini nih yang biki nasi semakin gurih. Apalagi dipaduin dengan bebek empuk dan berempah gini, beuh makin beripat-lipat ganda guys kenikmatannya," pungkas narasi dalam video seperti yang dikutip bakabar.com, Selasa (17/1).

Meski tampak menggiurkan, kebanyakan warganet di Twitter justru mengomentari hidangan ini yang justru dinilai tidak sehat. Apalagi, penggunaan minyak jelantah dalam hidangan tersebut terlihat cukup banyak.

Video ini pun ramai dikomentari oleh warganet setelah diunggah ulang oleh akun @txtdrkuliner. Terlebih saat ada adegan, di mana si penjual menyediakan air mineral botol yang dikatakan bukan untuk minum, melainkan untuk mencuci tangan.

"Oiya guys kalo kalian makan di sini jangan berharap ya ada tempat cucian tangannya. Mereka tuh ngejual air mineral bukan dibuat minum sih tujuan utamanya. Tapi dibuat cucian tangan kayak gini guys," ujar pria dalam video tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, video tersebut telah ditonton sebanyak 1,8 juta kali dan disukai oleh 11 ribu pengguna Tweet.

Lantas apa bahaya mengonsumsi minyak jelantah?

Bahaya Konsumsi Minyak Jelantah

Minyak jelantah atau minyak yang sudah digoreng berulang kali, akan menjadi bahaya karena kandungan lemak tidak jenuh serta berbagai vitamin dalam minyak seperti A, D, E dan K akan mengalami penyusutan.

Ini hanya akan menyisakan asam lemak jenuh justru dapat mengakibatkan penyakit berbahaya. Berikut sejumlah bahaya minyak jelantah bagi kesehatan seperti dilansir Hello Sehat.

1. Infeksi Bakteri

Minyak yang sudah dipakai berkali-kali akan jadi sarang untuk perkembangbiakan berbagai jenis bakteri. Salah satunya yaitu Clostridium botulinum, bakteri penyebab penyakit botulisme.

Bakteri-bakteri tersebut akan makan dari partikel dan remah-remah sisa gorengan yang ada pada panci atau minyak.

Maka itu, menggoreng dengan minyak bekas pun akan membuat Anda lebih rentan kena infeksi bakteri.

2. Meningkatkan Risiko Kanker

Selain bakteri, minyak jelantah juga jadi sumber radikal bebas.

Radikal bebas akan ikut terserap ke dalam makanan yang digoreng, masuk ke dalam tubuh Anda, dan menyerang sel-sel dalam tubuh. Zat tersebut akan menjadi karsinogen penyebab kanker.

Semakin sering Anda menggoreng dengan minyak jelantah, makin banyak pula radikal bebas yang menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan mutasi gen.

Sel dalam tubuh Anda pun lebih rentan berubah jadi sel kanker.

3. Meningkatkan Risiko Penyakit Degeneratif

Menurut penelitian oleh para ahli dari University of the Basque Country di Spanyol, minyak jelantah mengandung senyawa organik aldehid. Senyawa ini diketahui dapat berubah menjadi zat karsinogen dalam tubuh manusia.

Selain itu, aldehid bisa memicu penyakit degeneratif. Contoh beberapa penyakitnya yaitu penyakit jantung, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson.

4. Kelebihan Berat Badan atau Obesitas

Bahaya minyak jelantah yang tak disadari yaitu kadar kalori dan lemak trans yang akan terus meningkat. Menurut penelitian dalam jurnal Food Chemistry pada 2016, minyak zaitun yang bebas lemak trans pun akhirnya akan menghasilkan lemak trans setelah dipakai menggoreng berkali-kali.

Kalori dan lemak trans yang berlebihan akan memicu kelebihan berat badan, bahkan sampai terkena kondisi obesitas. Obesitas sendiri bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti penyakit diabetes dan penyakit jantung.

Editor


Komentar
Banner
Banner