bakabar.com, JAKARTA – Perhatian warga maya tengah tersita pada potongan video wanita memakai kebaya merah yang melakukan adegan dewasa dengan seorang pria. Karena kostum yang dianggap tak biasa membuat warna dan model pakaian ini menjadi perbincangan.
Merah sejatinya merupakan corak kuat yang memiliki makna simbolis melalui berbagai budaya yang berbeda, termasuk kehidupan, kesehatan, semangat, perang, keberanian, kemarahan, cinta, dan semangat keagamaan.
Melansir Livescience dalam jurnal Philosophical Transcations of the Royal Society Biologycal yang menyebut bahwasanya warna merah berarti berapi-api, penuh gairah, dan nafsu yang kuat.
Maka tak mengherankan jika warna mencolok ini kerap diasumsikan dengan wanita yang menggairahkan.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut 3 alasan mengapa warna merah diidentikan dengan wanita seksi:
Lambang Ketertarikan Seksual
Dalam sebuah kajian intensif, Jurnal Dixson A.F: Observations on the evolution and Behavioral Significance of "Sexual Skin" in Female Primates menuliskan bila terdapat peningkatan kemerahan telah terbukti menarik perhatian pria, yang diekspresikan oleh peningkatan aktivitas mereka dalam seks, stimulasi diri, dan perhatian terhadap wanita.
Menandai Kesuburan
Warna merah sebagai corak sensual diasumsikan pula pada teori kesuburan wanita. Seperti yang sudah dibuktikan oleh para ilmuwan dari Universitas British Columbia di Kanada, para wanita cenderung berpakaian warna merah atau merah muda saat sedang ovulasi atau masa subur untuk menarik perhatian pria.
Ternyata, warna merah juga memiliki pengaruh yang sama jika dikenakan oleh pria, walaupun pengaruhnya tidak sebesar saat dikenakan oleh wanita.
Membuat Nafsu Bergejolak
Menurut Penelitian dalam yang ditulis oleh Pazda, Adam D.; Elliot, Andrew J.; Greitemeyer, Tobias (2011). "Sexy red: Perceived sexual receptivity mediates the red-attraction relation in men viewing woman". Journal of Experimental Social Psychology.
Menunjukan bahwa perempuan yang mengenakan warna merah dinilai menarik oleh laki-laki, dijelaskan dengan aspek biologis bahwa wanita yang reseptif secara seksual lebih menarik karena memiliki probabilitas yang lebih tinggi untuk terlibat dalam aktivitas seksual.
