Info Kesehatan

Viral Ibu Ida Dayak, Benarkah Pengobatan Alternatif Lebih Efektif?

Ratusan kepala yang mendatangi Ibu Ida Dayak menjadi salah satu bukti bahwa masih banyak masyarakat Indonesia meyakini pengobatan alternatif

Featured-Image
Viral Ibu Ida Dayak dengan metode pengobatan alternatifnya. Foto: Saluranmedia.

bakabar.com, JAKARTA - Pamor Ibu Ida Dayak tengah mencuat di jagat maya. Ini lantaran sosoknya disinyalir mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan berbagai penyakit dengan metode pengobatan alternatif.

Perempuan asal Kalimantan Timur itu dipercaya mampu mengobati stroke, meluruskan tulang yang bengkok, keseleo, hingga salah urat. Bahkan, dalam sebuah video yang berseliweran di TikTok, Ibu Ida Dayak membuat pasien tuli dan bisu kembali mendengar juga berbicara.

Saat mengobati pasiennya, wanita bernama asli Ida Andriyani itu mengenakan pakaian adat dan aksesoris khas suku Dayak. Ketika memulai pengobatan pun, Ibu Ida Dayak senantiasa melafalkan kalimat tauhid dan basmalah.

Metode penyembuhan Ibu Ida Dayak terbilang simpel dan cepat. Dia sekadar melakukan ritual menari dan mengurut pasien dengan dioleskan minyak berwarna merah yang diberi nama “Ida Dayak Minyak Bintang.”

Minyak itu sejatinya sudah lama dikenal masyarakat suku Dayak Kalimantan sebagai salah satu obat tradisional yang digunakan turun-temurun. Pengobatan alternatif inilah yang membawa Ibu Ida Dayak berkeliling Indonesia.

Perempuan berusia 51 tahun ini bahkan mengaku pernah keliling hingga Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra. Teranyar, dia menggelar pengobatan alternatif di Depok mulai Senin (3/4) sampai Selasa (4/4).

Pengobatan itu dihadiri ratusan orang. Saking banyaknya pasien yang datang, acara yang digelar di GOR Kostrad ini batal dilakukan karena Ibu Ida Dayak tidak sanggup mengobati massa yang membludak.

Kenapa masih banyak yang percaya pengobatan alternatif?

Ratusan kepala yang mendatangi Ibu Ida Dayak menjadi salah satu bukti bahwa masih banyak masyarakat Indonesia meyakini pengobatan alternatif. Padahal, Fanani dan Dewi (2004) dalam jurnalnya menyebut metode itu tidak masuk akal.

Metode pengobatan alternatif yang masyarakat gunakan terkadang memang tidak logis lantaran sangat tidak sesuai dengan konsep pengobatan modern. Sebut saja, penggunaan media hewan untuk transfer penyakit, penggunaan kekuatan supranatural, air doa, dan lain-lain.

Syaifulloh dalam Faktor Kepercayaan Masyarakat terhadap Pengobatan Medis dan Alternatif (2013) mengungkap salah satu alasan mengapa pengobatan alternatif masih banyak diminati masyarakat Indonesia.

Menurutnya, mereka mudah tergiur dengan iming-iming pengobatan alternatif yang diklaim mampu mengobati tanpa efek samping dengan biaya murah. Mereka pun teryakini dengan pengalaman dan penilaian subyektif pasien lain yang ‘sembuh’ berkat metode itu.

Lantas, benarkah pengobatan alternatif lebih efektif?

Pengobatan alternatif sejatinya sah-sah saja dilakukan selama menggunakan metode yang benar dan rasional. Pun akan lebih baik kalau terdapat bukti yang menyatakan pengobatan tersebut efektif, bukan sekadar testimoni yang validitasnya meragukan.

Pengobatan alternatif yang ideal menggunakan obat dan cara tradisional. Hal ini senada dengan Pasal 59 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009.

Beleid itu menyatakan berdasarkan pengobatannya, pelayanan kesehatantradisional terbagi menjadi pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan keterampilan, serta pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan ramuan.

Untuk itu, pengobatan dengan metode irasional, seperti meminum air yang dicelupkan batu, patutlah diwaspadai. 

Masih mengutip jurnal Syaifulloh, dalam pengobatan alternatif, seringkali pasien dinyatakan sembuh manakala tidak lagi mengalami gejala-gejala yang dirasakan sebelum berobat dan merasa nyaman dengan kondisinya saat itu.

Namun, berdasarkan sudut pandang medis, hilangnya gejala yang demikian tidaklah cukup untuk menyatakan kesembuhan. Perlu dilakukan evaluasi dan pemeriksaan ulang terhadap penyakit yang diderita.

Editor


Komentar
Banner
Banner