Anak-anak yang mengidap SMA tipe 2 ini bisa duduk, meskipun tidak sempurna. Namun, mereka tidak akan pernah bisa berdiri, kecuali menjalani terapi.
Lebih lanjut, Dian memaparkan, tipe 3 umumnya muncul pada anak di atas usia 18 bulan. Mereka cenderung masih bisa beraktivitas seperti biasa: duduk, berdiri, serta berjalan. Namun, penderita tipe 3 ini akan merasa lemah, bahkan terkadang membutuhkan alat bantu gerak.
Adapun tipe 4 adalah yang paling ringan. SMA tipe ini biasanya tidak muncul di usia anak-anak, melainkan di usia dewasa. Penderita mampu beraktivitas seperti biasa, namun hanya merasa lemah.
Sebenarnya Masih Ada Tipe 0
Dian menjelaskan, sebenarnya masih ada satu tipe SMA lain, yakni Tipe 0. Namun, jenis ini sangat jarang terjadi.
“Sebenarnya ada SMA tipe 0, tapi (pengidap) tipe ini biasanya sudah meninggal di dalam kandungan atau begitu lahir langsung meninggal,” tuturnya.
Tipe 0 berkembang saat janin. Ketika berada dalam kandungan, janin tidak banyak bergerak dan lahir dengan masalah sendi, otot lemah, sampai berkaitan dengan pernapasan. Karena kesulitan bernapas itulah, bayi tak bisa bertahan hidup lebih lama.
Kalau Anda merasa buah hati sedang mengalami gejala demikian, segeralah periksa ke dokter. (Nurisma)