LIFESTYLE

Vaksin Booster Ke-2 Masih Rendah, Dinkes DKI Sosialisasi Bahaya Long Covid

Cukup sulit menyadarkan warga akan pentingnya vaksin booster kedua.

Featured-Image
Person Holding Syringe (Pexels.com/cottonbro studio)

bakabar.com, JAKARTA - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tak lagi diterapkan, namun bayang-bayang Covid-19 masih menghantui. Untuk itu vaksin booster perlu dilakukan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta sejak awal kemunculan Covid-19 hingga 25 Januari 2023 jumlah korban meninggal dunia tembus hingga 15.941 jiwa. 

Meski angka kesembuhan juga cukup tinggi yakni 1.522.427 jiwa, namun penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta masih terjadi. Masih merujuk pada data Dinkes DKI 25 Januari 2023, pasien yang terjaring Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri sebanyak 576 orang, sedangkan yang masih dalam perawatan sebanyak 150 orang. 

Baca Juga: Langkah Tepat Jokowi Tangani Covid-19 Dipuji Erick Thohir

Kepala Dinkes DKI Jakarta, Widyastuti menjelaskan kini vaksinasi salah satu hal yang masih bisa dilakukan untuk kembali mempertebal imun warga.

Saat disinggung terkait pencabutan PPKM ia menerangkan jika kebijakan itu sepenuhnya berada ditangan Pemerintah pusat. Ia juga mengaku, cukup sulit menyadarkan warga akan pentingnya vaksinasi booster kedua.

“Cakupannya masih rendah, tapi memang masih kita upayakan untuk terus menyosialisasikan pentingnya vaksin booster kedua ini untuk melawan long Covid, dan memperkuat imun tubuh,” tuturnya pada bakabar.com (26/01). 

Baca Juga: APBD DKI Jakarta 2022 Meningkat Gegara Covid-19

Lebih lanjut, ia menuturkan jika penting bagi warga yang sudah melakukan vaksin lengkap untuk mendapatkan vaksinasi booster kedua.

“Ini kaitannya dengan potensi ancaman long Covid dimana infeksi berulang akibat covid dapat menyebabkan seseorang bisa mengalami penurunan imun,” ungkapnya lagi.

Sementara itu, cakupan vaksinasi booster pertama dan kedua di DKI Jakarta hingga hari ini mencapai 10.083.716 jiwa.

Editor


Komentar
Banner
Banner