bakabar.com, MARABAHAN - Tidak lama lagi, Bundaran Rumpiang akan segera dilengkapi tugu yang membawa unsur-unsur lambang Barito Kuala (Batola).
Seusai diperlebar Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan beberapa waktu lalu, bundaran yang membelah persimpangan jalan menuju Marabahan dan Margasari itu masih berupa lapangan.
Namun dalam beberapa waktu kedepan, segera berdiri sebuah tugu yang didesain mengusung unsur-unsur lambang Batola.
"Persiapan pengerjaan fisik sudah dimulai. Sesuai dengan kontrak, pekerjaan akan selesai Desember 2023," papar Kabid Tata Ruang dan Bina Konstruksi di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Batola, Saraswati Dwi Putranti, Jumat (11/8).
"Kalau sesuai kontrak, pekerjaan seharusnya dimulai Juli 2023. Namun tak dapat langsung dikerjakan, karena kami harus menyelesaikan administrasi perizinan ke BPJN," imbuhnya.
Tugu yang ditempatkan di tengah-tengah bundaran itu berbentuk meninggi dengan logo Batola sebagai unsur utama seperti tameng, pusaka raja tumpang, padi dan purun.
"Desain dikerjakan oleh arsitek Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Walaupun rupa yang terlihat tidak nyata, unsur-unsur lambang Batola tergambar dari bentuk stilasi," jelas Saraswati.
Baca Juga: Dianggarkan Rp3 Miliar, Bundaran Rumpiang Segera Dipercantik
Baca Juga: Bangun Bundaran Rumpiang, Batola Gandeng Fakultas Teknik ULM
"Sebelumnya desain maupun warna juga sudah diekspos bersama tokoh masyarakat, budaya dan agama di Batola. Kami mendapat respons positif, selain beberapa masukan," tambahnya.
Adapun diamater bangunan tidak menghabiskan space yang tersedia. Hal ini terkait rencana pembuatan pedestrian di sekeliling bundaran.
"Selain unsur-unsur dalam lambang, dimensi bangunan menggunakan ukuran dari tanggal, bulan dan tahun hari jadi Batola (4 Januari 1960). 4 Januari dilambangkan empat penjuru lantai yang simetris," beber Sarasawati.
"Kemudian Januari atau bulan pertama, diwujudkan melalui fundamen setinggi 1 meter. Sedangkan tinggi keseluruhan 19,60 meter melambangkan tahun 1960," sambungnya.
Pembenahan Bundaran Rumpiang sendiri direncanakan dalam dua tahap. Tahap pertama yang dikerjakan CV Mitra Fajar Perdana sebagai kontraktor pelaksana, fokus kepada bentuk bangunan dan lampu.
Sedangkan tahap kedua yang direncanakan dalam tahun anggaran 2024, menitiberatkan beberapa ornamen tambahan.
"Sebenarnya sesuai dengan perencanaan awal, total anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp6 miliar," ungkap Saraswati.
"Namun dengan pertimbangan kemampuan anggaran, pagu yang disetujui sekitar Rp4 miliar. InsyaAllah perencanaan tersisa dilanjutkan 2024," pungkasnya.
Baca Juga: Rawan Kecelakaan, Bundaran Rumpiang Segera Pindah Tempat
Baca Juga: Dikeluhkan Pengguna Jalan, PKL Bundaran Rumpiang Ditertibkan Satpol PP Batola