Usul Penambahan Penyertaan Modal Buntu, 5 Fraksi Dewan Minta Audit PTAM Bandarmasih

Usulan Pemkot Banjarmasin untuk penambahan penyertaan modal pada PTAM Bandarmasih nampaknya masih menemui jalan buntu.

Featured-Image
Warga Alalak Tengah mengalami kesulitan air bersih pada awal Januari lalu. Foto: apahabar.com/Riyad.

bakabar.com, BANJARMASIN - Usulan Pemkot untuk menambah penyertaan modal PTAM Bandarmasih masih menemui jalan buntu.

Pasalnya, lima dari delapan fraksi DPRD Banjarmasin meminta usulan Pemkot tersebut ditunda.

Penundaan itu disampaikan dalam rapat paripurna bersama DPRD Banjarmasin yang digelar Rabu (25/1).

Dalam paripurna itu, interupsi dari peserta rapat datang silih berganti.

Dalam sesi penyampaian pandangan, hanya tiga fraksi yang mendukung raperda itu dilanjutkan ke tahap pembahasan lanjutan. Di antaranya Partai Golkar, Demokrat dan Restorasi Bintang Persatuan.

Ketiga fraksi setuju agar usulan penambahan penyertaan modal PTAM Bandarmasih dilanjutkan ke tahap pembahasan lanjutan.

Ketua Fraksi Golkar, Darma Sri Handayani mengatakan, pihaknya menyambut baik dan mendukung agar usulan dilanjutkan ke tahap pembahasan.

"Kami dari fraksi Golkar mendukung penuh usulan ini untuk dibahas lebih lanjut," ucap Darma Sri Handayani.

Senada, Gusti Yuli Rahman dari Demokrat menjelaskan, jika pihaknya mendukung hal tersebut.

Alasannya lantaran semakin bermunculan pemukimam baru.

"Kalau itu demi peningkatan layanan, maka sangatlah wajar jika Pemkot menambah penyertaan modal. Sehingga layanan air bersih bagi warga Banjarmasin bisa terpenuhi merata," katanya.

"Karena ini adalah upaya Pemkot dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat berupa air bersih," sambungnya

Di samping itu, menurutnya, dengan penambahan penyertaan modal pada PTAM Bandarmasih, nantinya bisa sebanding dengan meningkatnya PAD bagi Banjarmasin di sektor penjualan air bersih.

"Mengingat urgensi permasalahan air bersih ini menyangkut kemaslahatan masyarakat banyak, karena itulah kami sangat setuju," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan fraksi Restorasi Bintang Persatuan.

Mereka sepakat untuk menerima sekaligus setuju agar raperda dibawa ke pembahasan selanjutnya.

Meski begitu, anggota fraksi dari Partai PPP, Arufah meminta syarat.

Yakni kenaikan tarif air leding harus dibarengi dengan peningkatan layanan kepada masyarakat. 

"Saya berharap dengan penambahan penyertaan modal ini bisa membuat layanan PTAM Bandarmasih bisa lebih baik lagi," harapnya.

Sementara itu, lima fraksi lain, sepakat untuk menunda usulan tersebut.

Lima fraksi itu antaranya PAN, Gerindra, PKS, PKB dan PDIP.

Kelima fraksi meminta tunda hingga ada audit kinerja dan keuangan dari PTAM Bandarmasih.

Sekretaris di Fraksi PAN, Afrizaldi tetap pada komitmen awal. Yakni menunda usulan tersebut.

Ia menilai, kenaikan tarif dasar sebelumnya saja belum membuat kinerja dan layanan PTAM Bandarmasih membaik.

"Padahal itu sudah membebani masyarakat," tekannya.

Mestinya, menurut Afrizal, kenaikan tarif dasar sudah bisa menjadi satu solusi bagi PTAM Bandarmasih untuk meningkatkan pelayanan.

Namun yang terjadi saat ini, masih banyak warga yang mengeluh.

Dengan dasar itu, Afrizal mempertanyakan apa yang bisa dilakukan PTAM Bandarmasih sejak kenaikan tarif diberlakukan.

"Pilihannya, tidak perlu kenaikan tarif tapi ada penyertaan modal. Kalau keduanya dilakukan, maka patut dipertanyakan bagaimana sebenarnya kinerja mereka. Kok bisa tarif sudah dinaikkan tapi layanan masih tetap sama," tegasnya.

Jika pada dasarnya perusahaan penyedia air tersebut memang sudah bagus, maka Afrizal mengatakan, pihaknya tentu akan menyetujui langsung penyertaan modal itu.

"Jangankan Rp30 miliar, Rp100 miliar pun kami akan setuju. Dengan syarat ada langkah yang jelas dan bisa dibuktikan dengan fakta. Sehingga sebelum kami menyetujui, kami ingin melihat dulu seperti apa sih kinerja mereka," cetusnya.

Selain PAN, empat fraksi lainnya seperti Gerindra, PDIP, PKS dan PKB pun juga memiliki sikap yang sama. Yakni bisa menerima usulan raperda tersebut dengan catatan. 

Mesti lebih menelaah lebih dalam dulu mengenai penyertaan modal ini.

Selain itu, kelima fraksi yang belum setuju dengan raperda tersebut meminta agar ada transparansi data dan keuangan dari PTAM Bandarmasih

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin yang saat itu memimpin sidang paripurna, Muhammad Yamin mengatakan, pihaknya memaklumi hal tersebut, pasalnya setiap fraksi memiliki pandangannya masing-masing. 

"Memang ini yang jadi sorotan. Mereka tidak akan menerima raperda ini sebelum ada penjelasan dari pihak PTAM Bandarmasih," katanya.

Misal, terkait masterplan yang bakal dijalankan oleh PTAM Bandarmasih ke depannya.

"Apakah ini akan membuat layanan jadi lebih baik? Jadi pada intinya kawan-kawan meminta usulan ini untuk dikaji lagi, karena yang jadi sorotan adalah mengenai kinerja mereka," paparnya.

Menanggapi itu, Direktur Utama PTAM Bandarmasih, Yudha Achmadi mengatakan, ada dua hal berbeda dalam penyertaan modal dan kenaikan tarif pelanggan. 

Kenaikan tarif untuk menutupi biaya operasional PTAM yang terus naik. Ssedangkan penyertaan modal untuk perbaikan dan perluasan jaringan.

Kebutuhan penyertaan modal ini direncanakan untuk membangun jaringan ke arah Sutoyo S, Banjarmasin Barat. 

Kemudian, perbaikan jaringan air di sungai andai dan jaringan ke arah Banjarmasin Selatan. 

"Jadi kalau mengandalkan kenaikan tarif maka perbaikan akan lambat mengingat kebutuhan investasi besar," tandasnya.

Rapat paripurna tingkat 1 membahas usulan penambahan penyertaan modal untuk PTAM Bandarmasih berjalan alot. Foto: bakabar.com/Riyad.
Rapat paripurna tingkat 1 membahas usulan penambahan penyertaan modal untuk PTAM Bandarmasih berjalan alot. Foto: bakabar.com/Riyad.
Editor
Komentar
Banner
Banner