Kalsel

Usai Pembacokan di Tanbu, Jurkani Kini Sering Bergeming

apahabar.com, BANJARMASIN – Makin hari, kondisi Jurkani kian menguatirkan. Pascapenyerangan brutal di Angsana, Tanah Bumbu ia…

Featured-Image
Beredar sebuah video Jurkani tampak kesulitan untuk diajak berinteraksi oleh kerabatnya. Sampai sore ini ia masih menjalani perawatan intensif di ruang HSU sebuah rumah sakit di Banjarmasin. Foto: Ist

Pakar hukum tata negara ini meminta negara untuk memberi atensi lebih terhadap profesi-profesi yang dilindungi oleh undang-undang termasuk advokat.

“Tetapi lagi-lagi menunjukkan politik bisnis batu bara di Kalsel khususnya di Tanah Bumbu memang penuh tantangan dan seringkali beririsan dengan tindak kekerasan, tindak pidana, dan praktik-praktik mafioso,” ujarnya.

Kurang 2×24 jam, polisi menangkap dua terduga pelaku penyerangan terhadap Jurkani. Sementara ini, mengutip laporan polisi, motifnya lantaran mobil yang ditumpangi Jurkani seolah-olah menghalangi laju mobil mereka. Saat kejadian, pelaku IR dalam kondisi mabuk miras.

Denny melihat tidak sulit untuk mengkritisi bahwa harusnya aparat penegak hukum menjerat pelaku utamanya. Tindakan penambangan secara ilegal yang dilakukan dengan memasukkan alat berat tentulah sangat mudah untuk membuktikan siapa penyandang dana dan pelaku utamanya.

“Menangkap pelaku pembacokan semata- atau hanya mengatakan tragedi itu hanya karena miras amat patut dikritisi,” ujar wakil menteri hukum dan HAM ini era Presiden SBY ini.

Denny sadar takkan mudah bagi polisi untuk mengungkap siapa dalang di balik pembacokan Jurkani. “Tapi di sinilah profesionalitas dan integritas aparat penegak hukum kita diuji, dan dipertaruhkan,” ujarnya.

“Di Kalsel, penegakan hukum kita kembali diuji, apakah tajam pandang bulu atau kembali lumpuh karena godaan kekuasaan dan keuangan,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner