bakabar.com, BANJARMASIN - Seorang pemuda, MSH (21) didapati bersembunyi di kolong rumah warga, Gang Rahman RT 13 RW 2, Kelurahan Pangeran, Banjarmasin Utara, Rabu (12/10) pagi.
Sempat disangka tak bernyawa, warga Kuin Utara RT 3 RW 1 Banjarmasin Utara itu akhirnya keluar dengan kondisi kedinginan tanpa baju. Akibat hal tersebut, dia sampai mengalami hipotermia.
Usut punya usut, MSH rupanya sempat melakukan penganiayaan terhadap seorang ibu rumah tangga berinisial SR (37) yang rumahnya berada tak jauh dari tempat MSH bersembunyi.
Karena takut dikejar, MSH kemudian bersembunyi di kolong rumah warga. Hal tersebut turut dibenarkan oleh pihak kepolisian.
"Benar, yang bersangkutan melakukan penganiayaan terhadap SR," jelas Kapolsek Banjarmasin Utara, Kompol Agus Sugianto melalui Kanit Reskrim, Ipda Sudirno, Rabu malam.
Ipda Sudirno membeberkan, kronologis kejadian tersebut bermula saat MSH masuk ke rumah korban melalui pintu samping.
Setelah itu, MSH kemudian masuk ke kamar korban. Korban yang ketika itu tertidur lantas bangun. Bangunnya korban membuat kaget MSH.
Sejurus itu, pelaku langsung memukul korban menggunakan linggis yang dibawanya. "Dipukul lima kali," kata Sudirno.
Korban lalu berteriak karena merasa kesakitan. Oleh pelaku, mulut korban dicolok menggunakan dua jari tangannya.
Mendengar suara ribut, suami korban yang tidur di kamar sebelah terbangun. Dia lantas mendatangi ke sumber suara.
Melihat kedatangan suami korban, pelaku langsung kabur melalui pintu samping. Dia kemudian bersembunyi di kolong rumah warga.
Hingga pagi, pelaku didapati oleh warga. Warga sempat mengira jika MSH sudah jadi meninggal dunia.
Dia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Ansari Saleh Banjarmasin untuk diberikan perawatan medis akibat hipotermia.
"Setelah kondisi normal kita bawa ke Polsek Banjarmasin Utara," kata Sudirno.
Warga menduga kuat jika MSH sebelumnya berniat melakukan pencurian di rumah korban. Kendati demikian, polisi tak bisa langsung menyimpulkan motif pelaku melakukan hal tersebut.
"[Terkait motif] Masih dalam penyelidikan lebih lanjut," tandas Sudirno.