Tragedi Mengerikan Sepakbola Dunia

Urutan Tragedi Mengerikan Sejarah Sepakbola Dunia, Kanjuruhan Malang Termasuk Teratas

Tragedi mengerikan dalam sejarah sepakbola dunia kini bertambah. Menyusul catatan kelam di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Featured-Image
Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang menewaskan ratusan nyawa. Per Minggu siang (10/2), jumlah korban tewas kembali bertambah. Foto: AP/Yudha Prabowo via Detik.com

bakabar.com, BANJARMASIN - Tragedi mengerikan dalam sejarah sepakbola dunia kini bertambah. Menyusul catatan kelam di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Minggu (2/10/2022), korban tragedi Kanjuruhan Malang itu tercatat sebanyak 174 orang tewas dan berpotensi bertambah. Korban tewas akibat kericuhan setelah duel Arema FC melawan Persebaya Surabaya berlangsung di pekan ke 11 Liga 1 2022-2023.

Peristiwa di Kanjuruhan Malang itu merupakan satu dari sekian banyaknya tragedi mengerikan sepanjang sejarah sepakbola dunia berlangsung.

Namun jika menilik jumlah korban, tragedi mengerikan di Kanjuruhan Malang ini berada di urutan kedua, setelah peristiwa mengerikan di Estadio Nacional, Lima, Peru.

Total korban dari tragedi mengerikan di Estadio Nacional Peru itu sebanyak 328 orang. Peristiwa itu yang terjadi 58 tahun silam, tepatnya 24 Mei 1964 berada di urutan teratas tragedi mengerikan sepakbola dunia.

Baca: Update Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan: 174 Orang

Tragedi mengerikan Kanjuruhan Malang menggeser peristiwa mengerikan di Accra Sports Stadium, Accra, Ghana pada 5 September 2001 dengan korban 126 orang. Jumlah korban lebih banyak dibandingkan Kanjuruhan Malang.

Peristiwa mengerikan selanjutnya disebut dengan Hillsbrough Disaster yang terjadi di Sheffield, England pada 15 April 1989. Memakan korban sebanyak 96 jiwa. Kemudian disusul peristiwa Kathmandu Hailstorm Disaster yang memakan korban 93 orang, terjadi di Kathmandu, Nepal pada 12 Maret 1988.

Sebelum tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut terjadi, tuan rumah Arema FC harus takluk dengan skor 2-3 dari Persebaya Surabaya.

Hasil tersebut merupakan kemenangan perdana tim tamu setelah 23 tahun atas rival bebuyutannya tersebut.

Namun sebaliknya, hasil minor tak bisa begitu saja diterima tuan rumah. Suporter yang kecewa meluapkan kekesalannya dengan memasuki areal lapangan.

Masuknya penonton lantas membuat kerusuhan pecah. Suporter dan aparat keamanan bentrok hingga gas air mata dilepaskan petugas ke tribun penonton.

Kepanikan massa terjadi yang kemudian menyulut munculnya korban jiwa. Dari data BPBD Jawa Timur (Jatim), hingga pukul 10.30 Wita, korban meninggal tercatat mencapai 174 orang dan berpotensi akan terus bertambah.

Baca: BPBD Jatim Ungkap Kronologi Lengkap Tragedi Kanjuruhan

Editor


Komentar
Banner
Banner