Tak Berkategori

UPT Damkar Banjar Serap Ilmu Yayasan Sioux Ular Indonesia

apahabar.com, MARTAPURA – Selain urusan memadamkan kebakaran, UPT Damkar Kabupaten Banjar juga sering melakukan penanganan hewan…

Featured-Image
Anggota UPT Damkar Banjar melakukan praktek gigitan ular tidak berbisa, saat pelatihan penanganan ular yang diselenggarakan Yayasan Sioux Ular Indonesia, di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, Minggu (10/10). Foto-apahabar.com/istimewa

bakabar.com, MARTAPURA – Selain urusan memadamkan kebakaran, UPT Damkar Kabupaten Banjar juga sering melakukan penanganan hewan berbahaya yang masuk ke rumah warga, termasuk ular.

Seperti misalnya pada Kamis (7/10) kemarin, pihaknya menerima laporan adanya ular Piton atau dalam bahasa Banjar ular sawa, sedang melingkar di atas lemari mading SMPN 1 Martapura. Hanya butuh 5 menit, 5 anggota Damkar berhasil mengamankan ular sepanjang 2,5 meter tersebut.

Meski sudah piawai dalam menangkap ular serta selalu menjadi andalan warga, namun anggota UPT Damkar Banjar terus menimba ilmu tentang reptil mematikan ini.

Hari ini, Minggu (10/10), Kepala UPT Damkar Banjar Gusti Yudhi beserta sejumlah anggotanya mengikuti Basic Training Muscle (BTM) atau pelatihan penanganan ular yang diselenggarakan Yayasan Sioux Ular Indonesia, di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin.

Pelatihannya digelar full dari pagi sampai malam. Ada 7 materi yang disampaikan, yakni aspek biologi ular, teknik identifikasi ular berbisa, teknik penanganan gigitan ular, teknik handling atau menangkap ular, Teknik sweeping ular, teknik rescue dan relokasi ular, serta praktek sweeping ular.

Gusti Yudhi menuturkan, pelatihan ini menjadu momentum yang sangat baik untuk meningkatkan skil anggota untuk memberikan pelayanan kepada warga dalam penanganan ular. Lebih lagi, ujarnya, kegiatan ini digelar di Banjarmasin sehingga biaya akomodasi anggota bisa lebih murah.

“Slama ini tim rescue UPT Damkar Banjar sangat sering melakukan evakuasi berbagai jenis ular dan hewan berbahaya lainnya yang memasuki rumah warga, walaupun anggota kami sudah sering melakukannya tetap saja mereka harus ditambah wawasannya,” ujar Yudhi kepada bakabar.com.

Menurutnya, dengan mengikuti pelatihan penanganan ular ini, maka legalitas dan kompetensi anggota mendapat sertifikasi dari Yayasan Sioux Ular Indonesia.

“Semoga langkah ini dapat lebih menjamin anggota dalam bekerja dengan baik sesuai SOP agar efektif, efisien, dan safety. Karena kemana pun dan apa pun giat operasi rescue yang kami laksanakan selalu melekat pada kami dengan membawa nama baik Pemerintah Kabupaten Banjar,” pungkas Yudhi.

img

Pelatihan penanganan ular yang diselenggarakan Yayasan Sioux Ular Indonesia, di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, Minggu (10/10). Foto-apahabar/istimewa



Komentar
Banner
Banner