Kalsel

UPDATE Banjir Kalsel: HST Paling Parah, 3 Kabupaten Waspada

apahabar.com, BANJARMASIN – Kondisi banjir di Kalimantan Selatan terkini dilaporkan meluas. Bukan hanya Kabupaten Hulu Sungai…

Featured-Image
Kondisi banjir di Kalimantan Selatan terkini dilaporkan meluas. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Kondisi banjir di Kalimantan Selatan terkini dilaporkan meluas.

Bukan hanya Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), melainkan juga terjadi di Balangan dan Banjar.

Data terbaru Tagana (tanggap darurat bencana) Provinsi Kalsel terbaru (19/11), memang HST menjadi wilayah terdampak paling parah.

Banjir disebabkan akibat curah hujan yang cukup tinggi di daerah pegunungan pada Kamis (18/11) sekitar pukul 21.00 hingga Jumat (19/11) 04.00 Wita dinihari.

"Sehingga menyebabkan meluapnya air sungai pegunungan Meratus," demikian laporan tertulis diterima bakabar.com.

Air merendam beberapa rumah warga, jalan raya, tempat ibadah, sekolah, dan fasilitas umum dengan ketinggian bervariasi; 30-70 cm.

Setelah HST, Pembina Teknis Tagana Provinsi Kalsel, Achmadi mewanti-wanti tiga daerah lain. Yakni Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kabupaten Banjar.

"Tetap waspada, tapi jangan panik," imbaunya.

Seluruh kabupaten kota di Kalsel diminta tetap waspada akan ancaman banjir akibat dampak dari cuaca La Nina.

Belakangan terakhir cuaca di Kalsel kurang begitu bersahabat. Curah hujan tinggi hingga angin kencang membuat sejumlah kawasan terdampak.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalsel, Abriansyah Alam mengimbau kabupaten mengimbau warga yang tinggi di bantaran sungai untuk lebih waspada.

"Kami meminta BPBD kabupaten kota agar mengingatkan warganya yang tinggal di bantaran sungai untuk lebih waspada terhadap ancaman banjir," imbaunya.

Berikut laporan lengkap terkini Tagana Provinsi Kalsel soal wilayah yang terdampak banjir:

1. HST: Kota Barabai ketinggian 1 meter, Desa Batu Kiting (3 M), Desa Rantau Perupuk (3 M), Desa Arangani (2 M), Desa Batu Hayam (1,5 M), Desa Batu Benawa (2,5 M), Desa Timan (2,5 M), Desa Batang Alai Timur, Desa Alat Seberang (2 M) mengungsi ke tempat dataran tinggi dan puskesmas, Desa Kadi, Desa Barabai Darat (1 M), Desa Jaranih, Desa Balimau. Saat ini ketinggian air di beberapa desa sudah mengalami penurunan.

2. Balangan: Desa Riwa Kecamatan Batu Mandi 74 KK/328 jiwa sebagian warga mengungsi di musholla, Desa Mampari dan Desa Kaladan sekitar 1 meter.

3. Banjar: Desa Sungai Tabuk Padawangan ketinggian air sekitar 70 cm.



Komentar
Banner
Banner