bakabar.com, BARABAI – Luapan Sungai Barabai merendam wilayah pusat Kota Hulu Sungai Tengah (HST).
Pantauan bakabar.com, Senin (15/11) sore, rumah warga di pusat kota HST terutama di bantaran sungai dan dataran rendah ikut terendam.
“Air cepat naiknya sekitar pukul 01.00 tadi. Sampai ini belum ada penurunan,” kata Rizki warga Barabai.
Ketinggian air bervariasi. Mulai semata kaki hingga sepaha orang dewasa. Dampak luapan Sungai Barabai paling banyak dirasakan warga di sepanjang bantaran sungai.
Misalnya di Kompleks PU, Padawangan, Bungur termasuk lapangan Dwi Warna dan sekitar kantor bupati, Polres serta Kodim 1002/HST.
“Termasuk wilayah di seputaran Pasar Murakata,” ujarnya membenarkan.
Tidak hanya merendam rumah, serbuan air juga berdampak pada derasnya arus sungai.
Warga yang rumahnya mulai terendam beramai-ramai mengungsikan kendaraan bermotornya ke tempat lebih tinggi. Sebagian memilih mengungsi ke tempat sanak keluarga
Saat ini, Pemerintah Kabupaten HST telah mendirikan Posko Induk di Stadion Mandingin dan Posku Utama di Gedung Juan Barabai.
Pemkab HST belum menetapkan status atas banjir di HST. Namun, pemerintah telah mengeluarkan imbauan untuk waspada banjir.
“Jangan panik tetap waspada,” tulis BPDB HST dalam akun Instagramnya.
Luapan Sungai Barabai ini merupakan air kiriman dari kenaikan debit air Sungai Hantakan pagi tadi. Ketinggian air di sana mencapai 1 – 2,5 meter sekitar pukul 05.00.
Kenaikan debit air ini disebabkan hujan dengan intensitas sedang-lebat dini hari hingga pagi tadi sekitar pukul 03.00, Senin (15/11).
Dandim 1002/HST, Letkol Inf Muh Ishak HB menyebut sungai di Hantakan mengalami kenaikan sekitar pukul 06.00. Saat ini, cuaca di HST cerah kembali sehingga air berangsur-angsur menyurut
“Semoga tidak ada hujan lagi,” kata Dandim usai meninjau sungai di Desa Alat Hantakan.