Banjir Kalsel

Update Banjir Barabai: Surut Sehari, Ratusan Warga Terdampak

Banjir kembali menghantui warga Barabai, pusat Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel. Merendam sebagian wilayah Kota Barabai, Rabu (3/1/24). Padahal, banji

Featured-Image
Jalan Tri Kusuma, Kampung Qadhi, Barabai, Kabupaten HST masih terendam banjir, Rabu siang (3/1). apahabar.com/Luthfia

bakabar.com, BARABAI - Banjir kembali menghantui warga Barabai, pusat Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalsel. Merendam sebagian wilayah kota, hanya sempat surut di sejumlah wilayah.

Catatan bakabar.com, banjir merendam sebagian ruas jalan di Kota Barabai sejak Minggu (31/12/23) lalu. Sudah sempat surut, namun, debit air sungai kembali meningkat. Apalagi kalau bukan karena intensitas hujan lebat pada Senin (2/1/24) siang kemarin.

Terbaru, sesuai pantauan bakabar.com sekitar pukul 11.30 Wita, ketinggian banjir sudah berangsur surut. Namun, sebagian ruas jalan di Kota Barabai masih ada yang terendam.

Di antaranya, Jalan Telaga Sungai Tabuk, Jalan Kampung Melayu, Jalan Brigjen H Hasan Basri, Jalan Ganesha. Kemudian juga, Jalan Pasar I, Pasar II dan Pasar III Murakata, Jalan Tri Kusuma (Kampung Qadhi), Jalan Hevea, Jalan H Damanhuri (Depan Mesjid Agung Riadussalihin).

Lebih lanjut, Jalan Kamasan Dalam, Jalan Ulama, Jalan Terminal Keramat, Jalan Bulau Sarigading, dan sebagian permukiman warga di sepanjang jalur bantaran Sungai Barabai.

Walhasil, sebagian wilayah terendam banjir saat ini mulai berangsur surut. 

Luapan Air Sungai

Banjir masih merendam pemukiman warga Desa Jaranih. Namun begitu warga terlihat sudah akrab dengan terjangan air bah. Salah satu buktinya, kegiatan Posyandu tetap berjalan.

Dengan bantuan anggota Koramil 1002-05/Pandawan evakuasi dilakukan bagi warga yang ingin ke Posyandu. 

"Luapan air Sungai Barabai yang akhirnya mengakibatkan banjir di Desa Jaranih," jelas Plh Danramil, Peltu Henri Murpianto.

Di Desa Jaranih, rumah yang terdampak mencapai 373 kepala keluarga.Ketinggalan air mencapai 10 hingga 60 sentimeter.

Di Desa Masiraan ada sebanyak 232 kepala keluarga dan sekira 48 rumah yang terendam. Ketinggalan air 20 hingga 70 sentimeter.

"Hari ini kita membantu evakuasi ibu-ibu dan anak dari rumah menuju posyandu, juga sebaliknya dari posyandu ke rumah warga menggunakan perahu fiber," jelasnya.

Ia bersama dengan aparat desa mengimbau kepada warga masyarakat Jaranih dan Masiraan agar terus waspada jika air kembali mengalami kenaikan.

"Barang ataupun surat-surat berharga diamankan. Yang terpenting jangan panik dalam menghadapi musibah banjir," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner