bakabar.com, BATULICIN - Saat ini industri sawit Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan yang dihadapi saat ini adalah negative campaign dan kebijakan diskriminatif yang berasal dari luar negeri seperti yang terjadi di Uni Eropa.
Menyikapi hal itu Pemkab Tanah Bumbu melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melakukan beberapa langkah.
Salah satunya dengan melakukan berbagai promosi bahwa kegiatan perkebunan kelapa sawit itu ramah lingkungan.
"Kami promosikan bahwa perkebunan kelapa sawit itu ramah lingkungan. Sebagai penelitian bukan cuma untuk dibikin minyak goreng, melainkan arahnya menuju ke biodiesel," ujar Kabid Perkebunan DKPP Tanah Bumbu, Agus, Rabu (13/9).
Untuk mengatasi negative campaign ini juga, kata Agus, sekarang perizinan perubahan status kawasan hutan tidak diperbolehkan menjadi kawasan perkebunan sawit.
"Pembukaan perkebunan tidak diperbolehkan di wilayah kawasan hutan (pergantian status kawasan). Sekarang pemerintah memfasilitasi perbaikan komoditi yang ada saja. Jadi komoditi-komoditi yang kurang produktif (sudah tua) dilakukan peremajaan penggantian bibit," bebernya.