bakabar.com, BANJARBARU - Program Kampung Iklim atau Proklim merupakan program berlingkup nasional yang dikelola Kementerian LHK dengan melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan lain.
Tujuannya untuk meningkatkan ketahanan iklim, menurunkan emisi atau meningkatkan serapan gas rumah kaca serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan.
"Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat tapak sesuai dengan kondisi wilayah," papar Kadis LH Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana, Rabu (3/5/2023).
Bicara tentang perubahan iklim, kata dia, Kalsel mengalami fenomena panas di atas rata-rata lantaran gerak semu matahari yang bergeser ke utara.
Hanifah menyebut, fenomena ini salah satunya diakibatkan oleh tren pemanasan global dan perubahan iklim.
Ke depan, dirinya berharap melalui proklim dapat meminimalisir dampak dari perubahan iklim serupa.
Hanifah bersyukur, di provinsi ini daribtahun ke tahun selalu mengalami peningkatan jumlah usilan proklim.
"Tahun kemarin, Kalsel menjadi usulam proklim terbanyak se Indonesia dengan jumlah 148 desa atau lokasi," katanya.
"Tahun ini juga begitu, ada 266 usulan proklim dari desa atau lokasi. Ini meningkat 79,7 persen dari tahun lalu," imbuhnya.
Hanifah bilang, tak kalah penting juga, di tahun ada sebanyak 8 desa calon proklim lestari yang mana 2 tahun sebelumnya berturut-turut terdapat 2 desa calon proklim lestari.
Semua capaian ini tentu menjadi suatu kebanggan tersendiri bagi Banua. Di mana pihaknya mengapresiasi seluruh kabupaten/kota yang telah berpartisipasi dalam mengikuti proklim
Hanifah pun berharap desa/lokasi yang melaksanakan program ini tidak hanya karena mengejar penghargaannya saja.
"Tetapi jauh lebih dari itu, cita-cita menanamkan budaya peduli lingkungan kepada seluruh masyarakat yang harus menjadi motivasi utama," ujarnya.
