Peristiwa & Hukum

Unras Tolak RUU Pilkada di DPRD Kalsel Berujung Ricuh 

Aksi unjuk rasa tolak RUU Pilkada di depan kantor DPRD Kalsel berujung ricuh sekitar pukul 20.00 Wita, Jumat (23/8).

Featured-Image
Kapolresata Banjarmasin, Kombes Pol Cuncun Kurniadi (helem hitam), menutup kepalada salah seorang demonstran yang diamankan dengan tangannya agar tak terjadi kekerasan. Foto: Syahbani

bakabar.com, BANJARMASIN - Aksi unjuk rasa tolak RUU Pilkada di depan kantor DPRD Kalsel berujung ricuh sekitar pukul 20.00 Wita, Jumat (23/8).

Kericuhan tak terelakkan ketika ratusan mahasiswa yang masih bertahan mencoba menerobos barikade polisi untuk masuk ke gedung dewan.

Dorongan dari massa aksi kemudian dibalas polisi. Mahasiswa dipukul mundur menggunakan tongkat anti huru hara. Hingga berakhir chaos.

Bentrokan atara pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian terjadi sekitar pukul 20.00 Wita. Foto: Syahbani
Bentrokan atara pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian terjadi sekitar pukul 20.00 Wita. Foto: Syahbani

Mahasiswa yang terus terdesak akhirnya berhamburan. Mayoritas mereka memilih mengamankan diri dengan cara masuk ke halaman gedung wisma Kartika Antasari.

Sejumlah mahasiswa tak luput dari tindakan sejumlah anggota polisi yang bertindak represif di saat situasi tak terkendali. 

Bahkan, sampai - sampai Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Cuncun Kurniadi harus turun tangan memberikan perlindungan kepada salah seorang pengunjuk rasa yang diamankan polisi agar tak mendapat kekerasan.

Akibat dari kericuhan tersebut, sejumlah mahasiswa dinyatakan mengalami luka - luka, bahkan ada yang mengalami pingsan hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Belum diketahui secara pasti berapa jumlah mahasiswa yang dilarikan ke rumah sakit. Namun, dari informasi yang dihimpun jumlahnya ada sebanyak 21 orang.

Salah seorang pengunjuk rasa pingsan setelah bentrokan dengan polisi pecah. Foto: Syahbani
Salah seorang pengunjuk rasa pingsan setelah bentrokan dengan polisi pecah. Foto: Syahbani

Selain itu, dari pantauan di lapangan sedikitnya ada tiga orang yang diamankan polisi.

Setelah sempat bertahan sekitar 1 jam. Massa aksi yang berada di halaman wisma Kartika Antasari akhirnya membubarkan diri dikawal anggota TNI.

Ketua Badko HMI Cabang Banjarmasin, Muhammad Arief yang juga selaku koordinator lapangan mengakui bahwa dari pendataan yang mereka lakukan ada tiga mahasiswa diamankan.

“Ada tiga orang yang hilang. Dan ini masih dalam perhitungan,” ujarnya.

rief menjelaskan mereka mendesak masuk ke gedung dewan karena ingin menyampaikan secara langsung tuntutan terkait penolakan rencana pengesahan RUU Pilkada oleh pemerintah.

“Tapi hingga malam ini itu nihil. Bahkan diwarnai tindakan-tindakan kekerasan,” ucap Arief.

Arief juga memberikan alasan mengapa mereka tetap ngotot menggelar unjuk rasa karena mereka menyangsikan dengan pernyataan DPR RI yang membatalkan pengesahan RUU tersebut.

Pasalnya, kata Arief dari informasi yang mereka dapat bahwa DPR bukan membatalkan, tapi hanya berupa penundaan.

“Dari info yang kami dapat pembahasan RUU itu bukan selesai atau tidak dibahas lagi. Tapi itu ditunda karena kuota forum tak terpenuhi. Ini yang akan terus kami kawal,” jelasnya.

Kombes Pol Cuncun mengaku bahwa tindakan pembubaran yang mereka lakukan sudah sesuai prosedur.

Pihaknya juga sudah memberikan kesempatan waktu selama 2 jam, sebab izin unjuk rasa hanya diberikan hingga pukul 18.00 Wita.

Di sisi lain, kata Cuncun dirinya tentunya akan bertanggung jawab untuk mengobati para korban dari pihak pengunjuk rasa yang terluka.

“Di sisi kami juga ada tiga anggota yang terluka, dan sudah dirawat di RS Bhayangkara,” ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa mahasiswa terus mendesak untuk bertemu langsung Ketua DPRD Kalsel beserta anggotanya. Yang kebetulan sedang tak berada di tempat.

Namun, meski sudah dijelaskan pengunjuk rasa terus memaksa untuk masuk ke gedung dewan, dan meminta untuk bertemu.

“Sudah kami jelaskan kalau beliau-beliau (anggota dewan) sedang reses ke luar daerah. Dan kami sudah mencoba menghubungi, bahkan mendatangi rumahnya,” pungkas Cuncun.

Editor


Komentar
Banner
Banner